TEMPO.CO, Bangkok - Polisi Thailand menemukan sebuah bom di sebuah rumah di Bangkok, seminggu setelah insiden ledakan yang menyebabkan 22 kematian, Senin, 24 Agustus 2015. Bom tersebut berhasil dinonaktifkan.
Menurut Komandan pasukan penjinak bom Thailand, Kamthorn Aucharoen, pihaknya menerima laporan tentang penemuan sebuah bom di Sukhumvit 81, salah satu jalan tersibuk di ibukota.
"Bom tersebut ditinggalkan di sebuah rumah para pekerja konstruksi. Kami telah menonaktifkan bom dan akan menghancurkannya," katanya seperti yang dilansir Sky News.
Menurut Sky News, benda tersebut bukanlah bom melainkan sebuah granat tangan.
Menurut aparat, penemuan itu tidak terkait dengan ledakan mematikan di sebuah kuil Hindu yang populer dengan turis, atau ledakan kedua terjadi di dermaga sungai yang tidak menimbulkan korban pekan lalu.
Hingga kini, peletak bom di Kuil Erawan itu masih buron. Polisi melakukan pencarian secara intensif namun mereka yakin pelakunya sudah kabur ke luar negeri.
Satu-satunya bukti yang mereka miliki adalah rekaman kamera keamanan - seorang pria berkacamata yang mengenakan T-shirt kuning. Dia diduga sebagai pelaku utama.
Rekaman CCTV menunjukkan pria tersebut meninggalkan ransel di tempat kejadian.
Pemerintah mengatakan bom itu bertujuan merusak perekonomian dengan mengganggu sektor pariwisata, penyumbang terbesar pendapatan Thailand. Setengah dari 14 warga asing yang tewas dalam ledakan Senin lalu tersebut berasal dari Cina daratan dan Hong Kong.
SKY NEWS|YON DEMA