TEMPO.CO, Sanaa - Bentrok bersenjata berlangsung antara pasukan loyalis dan sejumlah milisi di Provinsi Abyan pada Senin, 10 Agustus 2015, menyebabkan Wakil Ketua Parlemen Yaman, Mohammed al-Shaddadi dan bekas Menteri Dalam Negeri, Hussein bin Arab cedera.
Menurut pejabat keamanan yang enggan disebutkan namanya, kedua orang yang dikenal dekat dengan presiden di pengasingan Abdrabbu Mansour Hadi itu berada di Kota Loder saat insiden adu tembak berlangsung.
Baca Juga:
Pejabat militer pro-Hadi mengatakan kepada kantor berita AFP Senin dini hari waktu setempat bahwa pasukan loyalis telah berhasil mengusai kembali Loder. Menurutnya ini kota terakhir di Abyan yang diambil alih dari kelompok milisi.
"Abyan sekarang ini benar-benar bebas dari para pemberontak," kata salah seorang pejabat keamanan.
Setelah sukses menguasai Loder, loyalis Presiden Hadi bersiap diri mengusai ibu kota provinsi, Zinjibar dari tangan milisi Syiah dan sekutunya sebagaimana yang mereka lakukan terhadap kota kedua di Yaman, Aden.
Seorang sumber media di Aden mengatakan kepada AFP, dalam bentrok bersenjata di Abyan selama 24 jam tersebut, sebanyak 16 loyalis tewas dan puluhan lainnya cedera. "Hampir semua yang meninggal akibat terkena ranjau yang ditanam oleh milisi."
Kaum loyalis menguasai Aden pada pertengahan Juli 2015 dan Huta pada 4 Agustus 2015 sebelum meningkatkan serangan ke Abyan. Keberhasilan mereka itu setelah mendapatkan dukungan serangan udara dari pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi sejak Maret 2015.
Namun demikian, milisi masih menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, sejak akhir 2014 lalu. Selain itu mereka juga mengendalikan sejumlah kawasan terpencil di utara yang terdiri dari pegunungan.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN