TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Brunei kembali memperpanjang masa penahanan Rustawi Toto Kabul, 63 tahun, warga Indonesia yang ditahan karena membawa bahan peledak dan empat butir peluru. Dalam sidang yang digelar Senin, 25 Mei 2015, hakim mengabulkan permintaan jaksa untuk memperpanjang masa tahanan selama 14 hari karena penyelidikan belum juga selesai.
“Jaksa juga memohon penahanan Pak Rustawi dipindahkan ke Penjara Jerudong, yang merupakan penjara untuk tahanan sementara, dengan alasan fasilitasnya lebih baik dibandingkan dengan tahanan di kantor polisi, termasuk fasilitas untuk menjaga kesehatan Pak Rustawi,” kata,” kata Pejabat Konselor Fungsi Politik Kedutaan Besar Indonesia di Bandar Seri Begawan, Andri Djufri Said lewat pesan singkat kepada Tempo, Senin.
Baca Juga:
Sidang berlangsung dua kali, pagi dan sore. Sidang pada pagi hari yakni sekitar pukul 9 berlangsung selama 30 menit. Isinya kembali mendengarkan permintaan jaksa kepada hakim untuk memberi perpanjangan masa tahanan 14 hari.
Sidang kembali dilanjutkan sore hari sekitar pukul 15, dan berlangsung hanya 10 menit untuk mendengarkan keputusan bahwa hakim menyetujui perpanjangan masa tahanan dan penahanan di Jerudong mulai berlaku hari ini. Sidang berikutnya akan digelar 8 Juni 2015.
Rustawi ditangkap bersama sang istri, Pantes Sastro Prajitno, 40 tahun, serta Bibit Hariyanto, 63 tahun, saat transit di Bandara Bandar Seri Bengawan pada 1 Mei lalu. Dalam koper Rustawi ditemukan barang-barang mencurigakan yang diduga bahan peledak, empat butir peluru, gunting, dan pisau, sehingga dia ditahan otoritas Brunei.
Barang-barang tersebut ternyata dimasukkan Sutrisno Hadi, anak Rustawi sendiri, yang sudah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Polri sejak 7 Mei lalu. Menurut pemeriksaan polisi, Sutrisno sudah mengaku dialah yang memasukan bom ikan dan empat butir peluru ke dalam koper Rustawi.
Alasannya, karena Sutrisno sakit hati kepada orang tuanya lantaran merasa kurang diperhatikan. Dia juga ingin agar orang tuanya gagal menunaikan ibadah umroh karena merasa ayah ibunya itu telah berumroh dua kali. Dia juga berharap uang yang dipakai untuk umroh akan diberikan kepadanya.
NATALIA SANTI