TEMPO.CO, Beijing - Cina memulai uji coba layanan taksi menggunakan helikopter yang diluncurkan perusahaan operator penerbangan Reignwood Star Co Ltd dan basis taksi terbesar di negeri itu. Meski baru uji coba, peminatnya melebihi kapasitas yang disiapkan.
Lebih dari 10 ribu pemohon telah mendaftar untuk merasakan layanan taksi helikopter yang menggunakan platform milik Didi Dache dan Kuaidi Dache tersebut. Pada akhir pekan kemarin, jumlah peminat di Kota Beijing sudah membeludak. Dari sepuluh ribu pendaftar, hanya seratus yang bisa ditampung.
"Uji coba dilakukan selama tiga hari sejak 15 Mei. Banyak orang yang mendaftar tapi tidak bisa semua kami akomodasi," kata Kepala Pemasaran Reignwood Star, Lv Gang, seperti dilansir Reuters, Senin, 18 Mei 2015.
Untuk perjalanan Beijing-Tianjin dan sebaliknya sepanjang 230 kilometer menggunakan helikopter Bell-429, pengguna layanan dikenai biaya 3.500 yuan atau sekitar Rp 7,4 juta per orang. Sedangkan untuk perjalanan pergi-pulang ke pinggiran Kota Danau Yanxi dikenai biaya 1.999 yuan atau sekitar Rp 4,2 juta.
Perjalanan menggunakan helikopter untuk wisata merupakan konsep baru di Cina, ketika militer mengontrol sebagian besar wilayah udara mereka. Untuk bisa menjalankan layanan tersebut, Reignwood harus mengajukan permohonan persetujuan untuk mengadakan wisata satu hari sebelumnya. Aturan ini masih ketat meski Beijing telah menyederhanakan prosedur persetujuan penerbangan untuk pesawat pribadi sejak 2013.
Cina diperkirakan akan menjadi salah satu pasar penerbangan kecil terbesar di dunia dalam lima tahun ke depan, setelah Beijing secara bertahap menaikkan pembatasan penerbangan di ketinggian rendah.
REUTERS | ROSALINA