TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini tahun 1978, pengadilan Pakistan menghukum mati Zulfikar Ali Bhutto. Mantan Perdana Menteri Pakistan ini dinyatakan bersalah atas pembunuhan beberapa politikus pada 1974. Meski tudingan itu dianggap mengada-ada dan menuai protes kalangan internasional, Jenderal Muhammad Zia ul-Haq, yang setahun sebelumnya mengkudeta Bhutto, memerintahkan eksekusi.
Zulfikar Ali Bhutto adalah seorang politikus Pakistan pendiri Partai Rakyat Pakistan, lahir di daerah Sindhi, India yang kini merupakan wilayah Pakistan, 5 Januari 1928. Bhutto pernah melanjutkan pendidikannya di Universitas Southern California Amerika Serikat pada 1947. Belakangan pindah ke Universitas California, Berkeley.
Bhutto pernah menjabat sebagai presiden Pakistan pada 1971 - 1973, dan Perdana Menteri Pakistan pada 1973 - 1977. Pada tahun 1977 Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq melakukan kudeta menumbangkan Bhutto dan menuduh Bhutto melakukan pembunuhan dan pengkhianatan terhadap negara. Bhutto kemudian dieksekusi dengan cara digantung pada April 1979.
Peristiwa lainnya yang terjadi pada 18 Maret antara lain:
1974
Negara-negara Arab yang tergabung pada OAPEC (Negara Pengekspor minyak khusus negera-negara Arab), kecuali Libya, mencabut total embargo minyak terhadap Amerika Serikat, setelah sebelumnya Amerika Serikat memberikan bantuan senjata dan financial kepada Israel dalam pertempuran Yom Kippur. Dampaknya perekonomian Amerika melemah, terjadi peningkatan pengangguran, inflasi serta resesi.
2004
Para pendukung kandidat presiden Filipina, Fernando Poe, menuduh Presiden Gloria Arroyo menjadikan Filipina rawan serangan teror dengan mendukung perang di Irak. Koalisi untuk Filipino Bersatu (KNP), kelompok pendukung pesaing terkuat Arroyo, menggarisbawahi pernyataan Arroyo yang menegaskan ”dukungan kepada Amerika dalam operasi antiterorisme di Irak”setelah bom di Madrid, Spanyol. Juan Ponce Enrile, salah satu kandidat senator kubu Poe, mencela bahwa Filipina bahkan tak mampu mengatasi pemberontak domestik. ”Karena itu, kita seharusnya tidak berlebihan mengekspose terhadap risiko pembalasan teroris,” kata Enrile
1944
Tentara Nazi Jerman menyerang Hongaria salah satu negara di Eropa yang beribukota Budapest, saat itu Jerman sedang gencar ingin menguasai Eropa. Ratusan ribu Yahudi di Hongaria dibantai
1937
Ledakan gas terjadi di sebuah sekolah di New London, Texas, Amerika Serikat. Akibat ledakan gas tersebut, sekitar 300 orang meninggal dunia, korban kebanyakan masih anak-anak.
DANNI|PDAT, Sumber diolah dari Tempo