TEMPO.CO, Peshawar — Ratusan orang tua ditangkap di Pakistan karena menolak melakukan vaksinasi polio terhadap anak mereka. Seperti dilansir Newsweek, Selasa, 3 Maret 2015, polisi Peshawar menangkap sekitar 471 warga dalam operasi imunisasi besar-besaran di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Agar target 2,7 juta anak berhasil memperoleh vaksin polio, pemerintah Pakistan pun memastikan tidak ada halangan sedikit pun, termasuk penolakan dari orang tua.
“Sudah tidak ada ampun. Kami harus mengatasi wabah polio dengan tangan besi,” kata Riaz Khan Mehsud, pejabat pemerintah Peshawar. Para orang tua yang ditangkap akan didakwa dengan pasal membahayakan keselamatan publik. Mereka baru akan dibebaskan jika memberikan jaminan secara tertulis menerima vaksinasi polio untuk anak mereka.
Sikap pemerintah Pakistan ini menuai kritik dari Dr. Padmini Murthy, dosen kesehatan publik New York Medical College. Sebagai warga Amerika keturunan India, Murthy paham bahwa pemerintah Pakistan harus mengatasi pandemik polio di negara mereka. Berdasarkan data Badan Dunia untuk Kesehatan (WHO), 306 kasus polio dari total 342 kasus di seluruh dunia pada 2014 terjadi di Pakistan.
Negara ini menjadi satu dari tiga negara dunia yang masih mengalami endemi polio bersama Afganistan dan Nigeria. Padahal, kasus polio di seluruh dunia mulai menyurut sejak 1988. “Penangkapan terhadap orang tua memang pernah dilakukan dalam kasus vaksinasi di Pakistan, tapi tidak pernah dalam skala sebesar ini,” ujar dia.
Meski berharap polio dapat segera dihapuskan dari Pakistan, pemerintah negara itu mungkin perlu mempertimbangkan pendekatan lain agar masyarakat dapat menerima program itu dengan baik.
Salah satu tantangan terhadap program vaksinasi polio di Pakistan adalah kelompok Taliban. Kelompok radikal ini melarang program vaksinasi di wilayah kekuasaan mereka, Waziristan Utara dan Selatan sejak 2012. Ini terkait dengan program vaksinasi palsu oleh CIA untuk menangkap dan menghabisi pemimpin Al-Qaidah, Osama bin Laden. Sejak larangan berlaku, Taliban membunuh sejumlah petugas kesehatan yang mengantarkan vaksinasi polio ke wilayah kekuasaannya.
NEWSWEEK | AP | SITA PLANASARI AQUADINI