TEMPO.CO, London - Kepolisian Skotlandia menghabiskan sedikitnya 10 juta pound sterling atau sekitar Rp 193 miliar untuk mencari buron pemilik laman Wikileaks, Julian Assange. Mereka menyediakan petugas keamanan 24 jam di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak Assange meminta suaka negara tersebut.
Dalam rentang Juni 2012 hingga Oktober 2014, polisi menghabiskan 7,3 juta pound sterling. Sebanyak 1,8 juta pound sterling untuk biaya lembur. Polisi menyebutkan biaya operasi yang berimbas pada pembayar pajak di Inggris dalam 28 bulan sampai Oktober tahun lalu mencapai 9 juta pound sterling.
Adapun biaya lanjutan pencarian Assange selama tiga bulan ke depan diperkirakan mencapai 10 juta pound sterling. Juru bicara Wikileaks, Kristinn Hrafnsson, mengatakan besarnya biaya ini memalukan. "Memalukan melihat pemerintah Inggris menghabiskan lebih banyak untuk pengintaian dan penahanan seorang pencari suaka daripada investigasi perang Irak yang menewaskan ratusan ribu orang,” ujar Hrafnsson seperti dikutip dari BBC, Jumat, 6 Februari 2015.
Agustus tahun lalu, Assange mengindikasikan bakal meninggalkan kedutaan Ekuador, tempat ia tinggal selama 950 hari. Namun kenyataannya dia tetap di dalam. Padahal pemerintah Swedia ingin menginterogasinya soal dugaan pelecehan seksual terhadap dua wanita ketika dia memberi kuliah di Stockholm pada 2010.
Assange yang membantah tuduhan itu kemudian menyebut Swedia mengadopsi praktek hukum memalukan. Assange akan ditahan jika dia meninggalkan kedutaan Ekuador. Pengadilan Swedia telah mengeluarkan surat penahanan terhadap Assange. Pengadilan Inggris pun berulang kali menyatakan Assange harus diekstradisi ke Swedia untuk menjalani pemeriksaan. Assange sendiri takut diekstradisi ke Amerika Serikat terkait dengan tuduhan pembocoran dokumen rahasia.
BBC | ATMI PERTIWI