TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap, Jack Teixeira, seorang Pengawal Garda Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia militer telah menggunakan komputer pemerintahnya untuk meneliti penembakan massal, hingga mencoba menghancurkan bukti kejahatannya.
Dalam pengajuan setebal 48 halaman, Kementerian Kehakiman pada Rabu, 26 April 2023 mengatakan, Teixeira yang berusia 21 tahun harus ditahan sambil menunggu persidangan. Retorikanya yang keras ditambah dengan upayanya untuk menghancurkan bukti "memperparah risiko pelarian dan bahayanya."
Jaksa Federal AS juga mencatat, Teixeira memiliki rekam jejak membuat ancaman kekerasan.
Jaksa akan menyampaikan argumen mereka yang mendukung penahanan kepada hakim AS di Worcester, Massachusetts, pada Kamis sore.
Pengacara Teixeira belum mengomentari kasus ini, dan diharapkan untuk berargumen pada sidang Kamis bahwa dia tidak boleh ditahan sebelum persidangan.
Pengajuan, yang juga berisi foto-foto kamar tidur tersangka dari penggeledahan FBI di rumahnya, menyatakan, pada Juli 2022 dia menggunakan komputer pemerintahnya untuk mencari penembakan massal terkenal menggunakan istilah pencarian seperti "Uvalde," "Ruby Ridge" dan "Penembakan di Las Vegas."
Selama penggeledahan di rumahnya, FBI menemukan komputer tablet, laptop, dan konsol game yang hancur di dalam tempat sampah. Selain itu, jaksa mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa Teixeira menginstruksikan pengguna online lainnya untuk "menghapus semua pesan".