TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya Raja Arab Saudi Yang Mulia Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud di Riyadh, Jumat, 23 Januari 2015.
"Indonesia mendoakan semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang memberikan pengampunan dan kedamaian kepada almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud serta memberikan ketabahan dan kekuatan kepada seluruh keluarga kerajaan dalam menghadapi takdir Ilahi ini," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI dalam rilis yang diterima Tempo.
"Rakyat Saudi dan dunia akan merasa kehilangan dengan berpulangnya Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud. Almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud dikenal sebagai sosok yang membawa pembaruan dan kemakmuran bagi bangsa dan Kerajaan Arab Saudi." (Baca: Raja Abdullah, Tokoh Reformis Arab Saudi)
Kementerian Luar Negeri juga menyatakan Arab Saudi merupakan mitra penting Indonesia di Timur Tengah.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan duka atas wafatnya Raja Abdullah. Lewat akun Twitter-nya, SBY menyatakan, di bawah kepemimpinan Raja Abdullah, hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi baik dan kuat. “Perhatian beliau untuk Indonesia besar,” kata SBY. (Baca: Sederet Prestasi Raja Arab Abdullah)
Sejumlah permintaan SBY, yaitu memberi pengampunan terhadap WNI yang divonis hukuman mati dan soal penanganan WNI yang overstay, berhasil dilaksanakan.
Raja Abdullah juga memberi bantuan ketika terjadi gempa Padang 2009. Kedua negara juga menyelenggarakan MTQ internasional yang setiap tahun dilaksanakan di Indonesia. (Baca: Raja Arab Abdullah Wafat, Ini Profil Penggantinya)
“Semoga almarhum, Raja Abdullah, pemimpin bijak dan sahabat baik Indonesia, diterima di sisi Allah sesuai dengan amal dan ibadahnya,” demikian doa SBY, seperti dikutip dari akun resmi Facebook-nya, Jumat.
NATALIA SANTI
Berita Lainnya:
Kutipan 5 Tokoh yang Sudutkan KPK
Bambang Widjojanto Ditangkap, Denny: Ini Berbahaya
Gaji Lurah di Jakarta Rp 33 Juta, Ini Rinciannya
Ini Isi Surat Vokalis Napalm Death untuk Jokowi
Ke Komite Etik KPK, Hasto Siapkan Alat Foto-CCTV