TEMPO.CO, Jakarta: Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, membuat telinga birokrat gereja Katolik panas saat mengadakan pertemuan tahunan menyambut Natal di Vatikan, Senin, 22 Desember 2014.
Paus Francis menyebut mereka menderita "sakit" akut yang merujuk pada perilaku birokrasi yang penuh intrik, korupsi, penuh gosip, persaingan yang tidak sehat, hingga perilaku yang suka dilayani alias bossy.
"Curia (petugas administrasi gereja) perlu berubah, memperbaiki diri. Namun Curia tidak mau mengkritisi dirinya, tidak mau memperbarui diri, tidak berusaha untuk maju. Ini lembaga yang 'sakit'," kata dia. (Baca: Paus Fransiskus 'Hajar' Pejabat Gereja Vatikan)
Ternyata, bukan kali ini saja Paus yang berasal dari Argentina tersebut membuat pernyataan kontroversial. Berikut empat pernyataan "berani" lain dari Paus Fransis sepanjang 2014:
"Ini pasti akan melukai hati Tuhan. Kebencian tidak untuk dibawa dalam nama Tuhan. Perang tak akan dilancarkan atas nama Allah," ujarnya menanggapi ISIS, Agustus 2014.
"Ini namanya main-main dengan kehidupan. Hati-hati karena ini adalah dosa terhadap sang Pencipta," ujarnya di bulan November terkait dengan eutanasia. Ia juga menyebut eutanasia sebagai kasih sayang palsu.
"Teori Big Bang yang saat ini dianggap sebagai asal usul dunia tak bertentangan dengan intervensi kreatif Allah, malah sebaliknya, teori itu membutuhkan intervensi," ujarnya soal teori evolusi dan penciptaan.
"Tuhan tak takut pada hal-hal baru," ujarnya bulan Oktober ihwal penolakan gereja terhadap homoseksual dan perceraian. (Baca: Ini 15 'Penyakit' di Tubuh Pejabat Gereja Vatikan)
USA TODAY I TIKA PRIMANDARI
Berita Lain
Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?
Polisi Pindahkan Acara Natal Jokowi di Papua
MUI Tak Haramkan Muslim Ucapkan Selamat Natal
Bima Arya: Tidak Ada Jamaah GKI Yasmin