TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sepekan kemarin adalah kasus ebola tertinggi sejak wabah itu menyebar Februari lalu. Angka kematian akibat ebola juga telah mencapai 1.552 sepanjang tahun ini.
"Lebih dari 500 kasus terjadi selama sepekan terakhir. Sebagian besar kasus berasal dari Liberia, tapi Guinea dan Sierra Leone juga melaporkan banyak kasus ebola sepekan kemarin," kata pihak WHO, seperti dilaporkan Fox News, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Uji Coba Vaksin Ebola Berhasil)
WHO memperingatkan kemungkinan paling buruk jika ebola bisa menginfeksi lebih dari 20 ribu orang dalam sepekan. Kurangnya kepedulian warga serta belum ditemukannya vaksin atau obat membuat ebola susah dikendalikan. Satu-satunya cara adalah mengisolasi pasien yang positif terinfeksi.
"Kebanyakan warga takut dan menolak pekerja sosial yang datang untuk merawat keluarga mereka," kata WHO. (Baca: Sekitar 120 Pekerja Medis Tewas Akibat Ebola)
WHO bersiap untuk mengeluarkan dana sebesar US$ 489 juta (Rp 5,7 triliun) dan ribuan pekerja kesehatan untuk memberantas ebola selama sembilan bulan mendatang. WHO juga akan menyediakan peralatan kesehatan yang lebih baik agar tidak banyak pekerja kesehatan yang ikut menjadi korban.
RINDU P. HESTYA | FOX NEWS
Berita Lain:
Kibarkan Bendera Putih, Tentara Ukraina Dibantai
Gali Pasir di Pantai, Bocah Ini Tewas Tertimbun
Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala