TEMPO.CO, London - Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan bakal segera menyuplai senjata kepada tentara Kurdi Irak untuk menghadapi gerakan Islamic State of Iran and Syria (ISIS). Hollande menyebutkan bahwa pengiriman senjata akan dilakukan “beberapa jam ke depan” sejak waktu pengumumannya, Rabu, 13 Agutus 2014.
“Untuk merespons keperluan mendesak otoritas Kurdistan,” kata Hollande melalui pernyataan resminya. Menurut laporan media Prancis, Negeri Napoleon telah mendapat persetujuan dari otoritas Bagdad untuk mengirim senjata.
Hollande mengatakan Irak menghadapi situasi katastropis. Untuk itu ia mendukung penunjukan perdana menteri yang baru, Haider al-Abadi, dan meminta pembentukan segera pemerintahan bersatu Irak untuk menghalau gerakan ISIS. Padahal kursi perdana menteri sendiri saat ini masih kukuh dipertahankan perdana menteri lama, Nouri al-Maliki.
Prancis juga berencana mengapalkan 20 ton bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, tenda, dan peralatan sulih air, ke kawasan Erbil. Associated Press melaporkan bantuan ini menyasar 50 ribu orang dan diperkirakan akan terus menyusul.
Langkah Prancis ini menyusul tindakan Amerika Serikat membantu evakuasi ribuan warga suku Yazidi yang terjebak di Gunung Sinjar akibat serangan ISIS. Inggris juga berencana mengirim sejumlah kecil helikopter Chinook ke utara Irak dan membantu transportasi peralatan dari negara lain.
BBC | NEW YORK TIMES | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Terdesak ISIS, Etnis Yazidi Mengungsi ke Suriah
Ganti Popok di Meja, Restoran Usir Pelanggannya
Penyiar Radio India Tak Boleh Lebih dari 35 Tahun
Fuad Minta Wakil Ketua Parlemen Irak Jadi PM
Filipina Tangkap Jenderal Penculik Aktivis