TEMPO.CO, Kiev - Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menyatakan akan memberikan wewenang kepada pemerintah Belanda untuk menyelidiki kecelakaan MH17. Kesepakatan ini dibuat sebagai upaya untuk mengakhiri kebuntuan dialog antara pemerintah Ukraina dan milisi pro-Rusia tentang siapa yang berhak memasuki lokasi kecelakaan pesawat.
"Kami menanggapi permintaan Belanda. Mereka yang paling menderita. Ini yang paling tepat untuk dilakukan. Ini tentang kemanusiaan," kata Yatsenyuk, seperti dilaporkan Times, Senin, 21 Juli 2014.
Peneliti Belanda tiba di dekat Desa Hrabove, Ukraina timur, pada Senin lalu. Tim dan ahli forensik melakukan tugas berat, yakni memeriksa jenazah korban yang telah dipindahkan dengan kereta berpendingin ke wilayah Kharkiv, sebelum diterbangkan ke Belanda. (Baca: Terima Korban MH17, Belanda Berkabung Nasional)
Rencana pengambilalihan wewenang penyelidikan masih dibahas oleh Dewan Keselamatan Belanda. Sementara itu, para ahli dari seluruh dunia diharapkan terus membantu penyelidikan penyebab kecelakaan yang menewaskan 298 penumpang dan awak itu. (Baca: Sisa Jenazah Korban MH17 Terus Dicari Tim Forensik)
Adapun Belanda siap menerima 282 jenazah yang akan tiba di Bandara Eindhoven pada Rabu sore waktu setempat. Pemerintah Belanda telah menetapkan hari berkabung nasional untuk menghormati para korban di dalam pesawat yang jatuh tertembak misil itu.
RINDU P. HESTYA | TIMES
Berita Lain:
Israel Hancurkan Lima Masjid di Gaza, 7 Tewas
Suami-Istri asal Aceh Lolos Hukuman Gantung
Dukung Gaza, Dubes RI Temui Dubes Palestina di AS