TEMPO.CO, Vatikan - Vatikan mengatakan akan memisahkan bisnis bank investasinya dengan Gereja dalam sebuah langkah restrukturisasi setelah bertahun-tahun dirudung skandal, Rabu 9 Juli 2014. Mereka bersumpah akan menjadikan bank yang secara resmi dikenal dengan nama Institute for Works of Religion (IOR) ini sebagai "model transparansi keuangan".
Pengusaha asal Prancis, Jean-Baptiste de Franssu, ditunjuk sebagai pimpinan baru, menggantikan pengacara Jerman, Ernst Von Freyberg, yang sebelumnya memimpin bank sejak Februari 2013. Freyberg, yang menyatakan mundur karena alasan pribadi, telah memperkenalkan reformasi yang membuat IOR lebih transparan dan sesuai dengan norma-norma internasional melawan pencucian uang. Mereka juga menutup banyak rekening yang mencurigakan.
Vatikan juga berencana meningkatkan pengawasan terhadap satu dari dua bagian Administration of the Patrimony of the Apostolic See (APSA) yang juga dilanda skandal baru-baru ini. Lembaga ini mengelola properti Vatikan, menangani pendapatan dan belanja, mempersiapkan anggaran, dan bertindak sebagai akuntan sekaligus bagian perbelanjaan.
Kardinal Australia George Pell, yang menjabat Menteri Ekonomi Vatikan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa langkah itu diperlukan agar departemen mampu "melaksanakan tanggung jawabnya melakukan kontrol ekonomi dan waspada" atas semua departemen di Vatikan.
Sebuah dekrit bernama Motu Proprio yang memodifikasi konstitusi Vatikan untuk mengalihkan tanggung jawab dari APSA ke Kementerian telah diterbitkan. Keputusan tersebut wajib dipatuhi "terlepas dari apa pun yang bertentangan".
Lembaga baru, Vatican Asset Management, dibentuk khusus untuk menangani investasi. Dengan demikian, bank hanya akan berkonsentrasi pada tujuan aslinya dan berfokus pada layanan pembayaran. "Perubahan akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun," katanya.
Pell mengatakan ia ingin seluruh Vatikan menjadi "model transparansi keuangan". Ia menyatakan semua perubahan telah disetujui oleh Paus Fransiskus. Para kardinal yang memilihnya pada 2013 memberinya mandat untuk mendorong transparansi dan praktik bebas skandal di Vatikan.
"Kami dalam langkah menuju transparansi substansial. Akan ada audit dan semua laporan akan diaudit secara eksternal," kata Pell.
Pada Juni 2013, Monsinyur Nunzio Scarano, yang 22 tahun bekerja sebagai akuntan senior di APSA, ditangkap dan diadili atas tuduhan menggunakan posisinya dalam komplotan untuk menyelundupkan jutaan dolar AS ke Italia dari Swiss bagi mereka yang menghindari pajak Italia. Ia juga diadili secara terpisah atas tuduhan pencucian uang yang terhubung ke Bank Vatikan.
Pada Rabu lalu, Bank Vatikan mengatakan dalam sebuah laporan bahwa mereka telah memblokir rekening lebih dari 2.000 nasabah sebagai bagian dari pembersihan. Langkah bersih-bersih ini disebut-sebut banyak menggerus laba bank.
AP | INDAH P.