TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melakukan kudeta, Angkatan Bersenjata Thailand, Kamis, 22 Mei 2014, memerintahkan semua stasiun televisi dan radio di negara itu untuk menghentikan program rutin dan hanya menyiarkan materi yang akan disampaikan tentara.
Perintah ini diberikan setelah militer Thailand, dalam pernyataan yang disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Prayut Chan-ocha di televisi, melakukan kudeta dan mengambilalih jalannya pemerintahan.
"Semua stasiun radio dan televisi, baik satelit maupun kabel, harus berhenti menyiarkan program seperti biasa dan menyiarkan materi yang diberikan oleh tentara sampai ada pemberitahuan lanjutan," kata wakil juru bicara militer, Winthai Suvaree, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Selain membatasi media penyiaran, militer juga memberlakukan jam malam, yakni dari pukul sepuluh malam sampai lima pagi.
Militer melakukan kudeta setelah dua hari lalu menyatakan negara dalam keadaan darurat. Pengumuman pengambilalihan kekuasaan disampaikan militer setelah upayanya mempertemukan pihak yang bertikai gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri krisis politik sejak tahun lalu.
REUTERS | ABDUL MANAN