Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Benarkan Adanya Kasus Kedua MERS di Negaranya  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Gambar partikel virus Mers-cov terlihat di miskroskop elektronik di National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID).  REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases
Gambar partikel virus Mers-cov terlihat di miskroskop elektronik di National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID). REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases
Iklan

TEMPO.CO, Florida - Pejabat kesehatan federal membenarkan munculnya kasus kedua Middle East respiratory syndrome (MERS) di Amerika Serikat pada hari Senin. Kasus pertama muncul kurang dari dua minggu lalu di sebuah rumah sakit di Indiana.

Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Departemen Kesehatan Florida mengatakan kepada wartawan bahwa pasien yang terinfeksi adalah petugas medis yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi. Dia terbang dari Jeddah ke London, kemudian ke Boston. Dari sana, pasien melakukan perjalanan ke Atlanta dan lalu Orlando untuk mengunjungi anggota keluarganya, kata pejabat itu.

Dia mulai merasa tidak sehat selama penerbangan dari Jeddah ke London akibat mengalami serangkaian gejala seperti demam, menggigil, dan batuk. Sakitnya kian parah dalam penerbangan berikutnya, katanya. Ia kemudian dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit di Orange County pada tanggal 8 Mei, kemudian ditempatkan dalam ruang isolasi. Dia kini dilaporkan dalam kondisi stabil.

John Armstrong, pejabat Departemen Kesehatan Florida, menyatakan tak ada satu pun keluarga pasien yang dizinkan mendampingi. Ia menyatakan rumah sakit akan merilis informasi lebih lanjut pada Senin petang.

Ia mengatakan kini mereka mulai mendeteksi siapa saja yang mungkin memiliki kontak dekat dengan pasien sebelum dia masuk rumah sakit. Termasuk lebih dari 500 orang yang berada dalam penerbangan terakhir bersamanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus pertama MERS muncul di Indiana pada akhir April. Pasien yang saat ini dalam kondisi baik di rumah sakit komunitas di Munster utara itu diharapkan kembali ke rumah dalam waktu dekat. Korban yang tidak disebutkan namanya adalah seorang pekerja rumah sakit di Arab Saudi, dimana sekitar 450 kasus dengan 118 kematian dilaporkan.

Virus MERS satu keluarga dengan virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang menewaskan lebih dari 700 orang satu dekade lalu. Belum ada vaksin atau pengobatan untuk penyakit yang diduga berasal dari kelelawar atau unta ini. Penularan antarmanusia sejauh ini sebagian besar terjadi antara orang-orang dengan kontak dekat dengan mereka yang terinfeksi. Sampai saat ini, sudah ada setidaknya 538 kasus yang dikonfirmasi dan 145 kasus berakhir dengan kematian.

TIME | INDAH P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran