TEMPO.CO, New York - Mantan pegawai magang Gedung Putih yang berselingkuh dengan Bill Clinton, Monica Lewinsky, blakblakan tentang kehidupan pribadinya dan apa yang terjadi padanya setelah skandal asmara mereka terbongkar. Menulis sendiri pengalaman hidupnya di majalah Vanity Fair, ia sedikit menyinggung soal Hillary Clinton, istri Bill Clinton.
Lewinsky dalam tulisannya menyatakan, apa yang diungkapkannya mungkin akan membuat canggung keluarga Clinton, apalagi Hillary disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2016. Namun, ia menyatakan pengakuannya tak ada kaitannya dengan pencalonan Hillary. Ia menyatakan selama ini tetap diam, bahkan ketika Hillary menjadi salah satu pesaing kuat Obama dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat tahun 2008.
"Saya tetap bungkam, meskipun dibanjiri dengan permintaan pers. Saya juga menunda mengumumkan beberapa proyek media pada 2012 sampai setelah pemilu," katanya, sebelum menambahkan proyek yang dibatalkan itu nilainya tak seperti yang digembar-gemborkan media sejumlah US$ 12 juta.
Ia menyatakan baru-baru ini ia kembali menemukan dirinya sebagai "senjata" pemilu lagi. "Tapi haruskah saya menunda lagi (untuk menulis pengalaman hidupnya) selama delapan sampai sepuluh tahun lagi?" tulisnya.
Ia juga menyoroti buku Hillary yang sedikit menyinggung tentang perselingkuhan suaminya dan menyentil simpanan sang suami. "Dia mungkin menyalahkan suaminya karena tidak pantas, tapi saya merasa ada dorongan dia menyalahkan pihak wanita--tidak hanya saya, tapi dirinya sendiri--yang bermasalah. Berani atau bodoh, mungkin, atau bahkan narsis dan tolol?" tulisnya.
Ia menyatakan hubungannya dengan Bill Clinton adalah suka sama suka. "Penyalahgunaan datang setelah itu, ketika saya dijadikan kambing hitam untuk melindungi posisi yang kuat," tulis Lewinsky.
Dia juga menyoroti bagaimana Internet membesar-besarkan cerita setelah perselingkuhan keduanya terbongkar tahun 1998 dengan cara yang tidak akan mungkin terjadi sebelumnya. "Saya mungkin orang pertama yang jadi bulan-bulanan secara global yang didorong oleh Internet," tulisnya, menambahkan bahwa dia ingin terlibat dalam upaya agar para korban penghinaan dan pelecehan secara online berani membuka apa yang mereka alami di forum publik.
Dia juga mengatakan diamnya selama satu dekade lebih memicu kecurigaan bahwa dia menerima sejumlah uang untuk tutup mulut. "Selentingan beberapa kalangan menyebut Clinton membayar saya. Mengapa saya menahan diri untuk bicara? Saya yakinkan Anda, tak ada yang lebih hebat dari sebuah kebenaran," katanya.
Dalam bagian lain tulisannya, ia menyatakan ingin akhir yang berbeda dari kisah hidupnya. "Sudah waktunya untuk membakar baret dan mengubur gaun biru itu," tulis Lewinsky, sekarang 40 tahun. Ia menyatakan inilah waktunya berhenti untuk "bersembunyi" dari masa lalu dan mengambil jarak dari orang lain.
Melalui tulisannya, ia berharap bisa memberi pencerahan bagi orang lain yang bernasib sama. "Mungkin dengan berbagi cerita, saya bisa membantu orang lain di saat-saat tergelap hidup mereka karena penghinaan. Juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara menemukan dan memberikan tujuan untuk masa lalu kita," katanya.
NEW YORK POST | INDAH P.