TEMPO.CO, Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat, 25 April 2014, menuduh balik Amerika Serikat yang justru ingin menguasai Ukraina. Tudingan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengecam serangan jet Rusia ke perbatasan Ukraina pada Kamis, 24 April 2014. Kerry juga medakwa Rusia telah mencabik-cabik negeri bekas pecahan Uni Soviet itu.
Lavrov memperingatkan bahwa semua itu merupakan propaganda AS di tengah upaya Rusia menghadapi aksi melawan hukum penguasa Kiev yang mengancam bakal menghabisi warga Rusia. "Barat benar-benar ingin menguasai Ukraina lantaran termotivasi soal geopolitik, bukan demi kepentingan rakyat Ukraina."
Rusia, pada Kamis, 24 April 2014, mengumumkan telah melancarkan serangan militer baru ke perbatasan Ukraina. Menurut Kremlin, serangan itu sebagai bentuk latihan untuk merespons operasi Ukraina terhadap kelompok pro-Kremlin yang disebut Kiev sebagai kaum teroris.
Menurut perkiraan Organiasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Rusia telah mengerahkan 40 ribu pasukan di perbatasan Ukraina. "Pasukan tersebut siap melakukan invasi ke Ukraina."
AL ARABIYA | CHOIRUL