Automatic membuat kemampuan terbang manual seorang pilot berkurang?
Itu tidak benar. Terbang automatic meringankan pekerjaan pilot di udara, benar. Tapi bukan berarti pilot tidak mampu menerbangkan secara manual karena pilot sudah dilatih, dalam keadaan darurat sekali pun.
Pada saat di ketinggian dan sistem autopilot dalam keadaan on, apa yang biasanya dilakukan pilot?
Dalam pesawat modern, pilotnya ada empat, yaitu kapten, kopilot, autopilot A, dan autopilot B. Kalau sudah stabil, terserah, tinggal milih siapa yang bekerja. Namun, pilot tetap memonitor. Kita tetap mendengar suara ATC, juga memperhatikan radar untuk mengetahui keberadaan pesawat lain. Kita yang membawa pesawat ini, bukan pesawat yang membawa kita.
Seberapa sering autopilot itu digunakan saat terbang?
Itu benar-benar tergantung pada pilot dan rutenya, tidak bisa digeneralisir.
Sinyal pesawat hilang dan pesawat juga hilang dari radar Malaysia Airlines, apa yang sebenarnya terjadi?
Harusnya, dalam kondisi apa pun, sinyal itu ada terus dan pesawat juga tetap masuk radar. Ini keduanya tidak, bahkan komunikasi juga terputus.
Fixed Emergency Locator Transmitter (ELT) diletakan di ekor pesawat, dan otomatis memancarkan sinyal bila terkena guncangan sebesar 5 gaya gravitasi (jatuh)...
Itu jadi pertanyaan kita semua. Tentunya tidak akan saya jawab dengan berspekulasi seperti para pengamat itu.
Emercency Locator Transmitter (ELT) di pesawat itu hanya tahan 48 jam, artinya baterai sudah habis, apa ada cara lain menemukan pesawat selain dari ELT untuk melacak keberadaan pesawat?
Teorinya memang begitu. Tapi ingat, kita tidak boleh mendahului yang kita sama-sama belum ketahui.
Oke. Lalu indikasi apa jika sampai pesawat mengeluarkan avtur di dalam penerbangannya, benar-benar dalam kondisi parah?
Tidak ada di dunia ini pilot buang-buang bahan bakar dalam perjalanannya di udara. Bahan bakar adalah nyawa untuk satu penerbangan.
BERIKUTNYA