TEMPO.CO, Jakarta - Pilot senior Kapten Hasfrinsyah telah terbang selama 37 tahun. Meski beberapa kali mendapat pengalaman buruk, termasuk mesin mati, dia masih mencintai profesinya. Menjelang usia kepala enam sekarang ini, Hasfrinsyah masih aktif "menyupiri" pesawat komersial Garuda Indonesia. Dalam sebulan, 60 jam penerbangan bisa ia tempuh. Ayah tiga anak ini telah mengantongi 33 ribu lebih jam terbang. "Langit itu luas, tapi tidak ada tempat untuk berbuat salah," kata Apin, sapaan akrabnya, Senin, 10 Maret 2014.
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 mengundang keprihatinannya. Bagi dia, hilangnya sinyal pesawat dan pesawat keluar dari radar merupakan salah satu kejadian aviasi yang paling jarang. Misteri ini, ucap dia, semakin lengkap dengan tak jelasnya lokasi hilangnya pesawat. Berikut wawancara Tempo dengan Presiden Federasi Pilot Indonesia (FPI) menyangkut keselamatan penerbangan:
***
Apa gangguan terbesar untuk pilot ketika sedang "menyupiri" pesawat?
Saya duduk di dalam kokpit. Jadi, tidak ada penumpang yang bisa mengganggu saya. Kalau faktor cuaca ya wind shear (angin yang berubah arah dan kecepatan dalam waktu yang singkat). Bukan terganggu, tapi saya lebih waspada.
Penumpang harus khawatir selama pesawat melewati wind shear ...
Tidak juga. Yang paling penting penumpang tetap melampirkan sabuk pengamannya.
Apakah rute Kuala Lumpur-Beijing terdapat wind shear atau gangguan cuaca lain?
Saya belum pernah melewati rute ke Cina melalui Kuala Lumpur. Tapi saya yakin kalaupun ada, si pilot Malaysia Airlines akan bisa melewatinya. Dia punya kualifikasi.
Dari segi jam terbang dia sarat pengalaman. Saya tidak meragukannya meskipun belum kenal. Lagipula pesawat semakin canggih dan dibangun untuk menahan gangguan.
Boeing 777-200 juga canggih. Anda pernah membawa pesawat jenis ini?
Belum, tapi saya tahu pesawat itu memang canggih. Pesawat automatic ini tidak akan pernah berhenti dari temuan-temuan baru yang akan lebih canggih dari tahun ke tahun.
Secanggih apa pesawat ini...
Masih bisa terbang selama 3 jam meski memakai satu mesin. Jadi, ada kesempatan mendarat.
BERIKUTNYA