TEMPO.CO, Yangon - Aung San Suu Kyi meluncurkan Yayasan Suu di Yangon, Myanmar, hari ini, Ahad, 9 Maret 2014, di hadapan hampir 400 wartawan dari 31 negara. Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Laura Bush, menjadi ketua kehormatan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan ini.
Peluncuran Yayasan Suu tersebut menjadi acara perdana dalam rangkaian seminar internasional kemerdekaan pers di Yangon yang diselenggarakan East West Center, lembaga nirlaba yang berbasis di Hawaii, Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, Aung San Suu Kyi menyatakan perlunya kemerdekaan pers agar pemerintahan berjalan demokratis dan rakyatnya tahu apa yang terjadi.
Namun Suu Kyi, yang menjadi ketua yayasan ini, sekaligus mengingatkan bahwa kemerdekaan harus disertai dengan tanggung jawab. Semakin besar kebebasan yang dimiliki, semakin besar tanggungj awab yang ditanggung.
Suu Kyi meyebutkan ajaran Buddha favoritnya yang menyatakan, "Jangan bicara jika apa yang akan disampaikan bukan kebenaran, tidak bermanfaat, bahkan tak bisa diterima publik."
Seusai acara, Suu Kyi langsung kembali ke Ibu Kota Nay Pyi Taw untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota parlemen dari partai oposisi NLD (Liga Nasional Demokrat) di ibu kota baru Myanmar itu. (Baca: Myanmar Akan Permudah Suu Kyi Maju Capres)
BHM
Terpopuler:
Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung
Faisal Basri: Kesalahan Boediono, Mau Jadi Wapres
KBRI Klarifikasi WNI di Malaysia Airlines Hilang