Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jerman Siapkan Opsi Kontraspionase Hadapi AS

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (AP Photo/dpa, Michael Kappeler)
Presiden Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (AP Photo/dpa, Michael Kappeler)
Iklan

Anggota partai konservatif Merkel punya pendapat yang sama. Mereka juga takut citra Kanselir Jerman akan menderita pukulan besar jika dia hanya menerima saja fakta dan tak melalukan apa-apa meski ponselnya telah dimata-matai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan latar belakang tersebut, itu benar-benar akan sesuai dengan sikap kelompok konservatif dan SPD jika Jaksa Federal Harald Range bergerak maju dan membuka penyelidikan resmi dalam kasus spionase di Jerman. Jaksa Agung Jerman belum membuat keputusan untuk mengambil kasus ini, tapi tekanan meningkat di Berlin. 

Dalam pembicaraan informal, menteri dari SPD Heiko Maas di Departemen Kehakiman, Steinmeier di Kementerian Luar Negeri, dan Sigmar Gabriel di Kementerian Ekonomi, telah mencapai kesepakatan dengan rekan-rekan mereka dari CDU, Peter Altmeier di Chancellery dan de Maiziere, untuk tidak menghalangi jalan menuju adanya penyelidikan atas kasus ini. 

Baru-baru ini, pejabat di Kementerian Kehakiman mengisyaratkan bahwa Kantor Kejaksaan Federal akan melakukan penyelidikan. Dalam diskusi internal, Maas mengatakan, pencurian tas yang umum terjadi di negara ini saja mereka selidiki, apalagi untuk kasus besar seperti penyadapan terhadap kanselirnya.

Berlin juga serius mempertimbangkan melanggar tabu dengan memata-matai sekutunya sendiri. Kendaraan yang tersedia untuk itu adalah Seksi 4 Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, yang bertanggung jawab atas upaya kontraspionase Jerman.

The BfV, yang bermarkas di Cologne, telah lama membagi aksi spionase ke dalam baik dan buruk. Rusia, Cina, Iran dan Korea Utara selalu dimasukkan ke sisi yang buruk, dan BfV secara khusus berurusan dengan ancaman-ancaman dari negara itu. Tapi aksi spionase terhadap Amerika, Inggris dan Prancis, pada dasarnya dianggap terlarang.

Ahli kebijakan domestik dari semua pihak di Jerman ingin mengubah itu. "Kita harus mengakhiri pendekatan yang tidak sama dan menempatkan mereka semua pada tingkat yang sama," kata politisi CDU Clemens Binninger, kepala baru dari Control Panel Parlemen, yang bertanggung jawab untuk mengawasi badan intelijen di Bundestag. "Kita harus melindungi diri kita sendiri, tidak peduli dari mana datangnya ancaman," kata politisi SPD urusan domestik Michael Hartmann. 

Rencana untuk mengawasi negara sekutu sudah dikembangkan dengan baik. Seksi 4 Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, di mana 100 spesialis telah dipekerjakan, harus diperluas secara signifikan. Selain itu, suatu bentuk " pengamatan ringan" direncanakan.

Sekutu negara Barat tidak akan menjadi target dari spektrum penuh alat intelijen yang tersedia, seperti pemantauan telepon atau observasi langsung. Tapi pemerintah Jerman akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mengawasi apa yang terjadi di kedutaan dan konsulatnya, mempelajari lebih lanjut tentang siapa yang bekerja di sana dan menentukan sejauh mana kemampuan teknis mereka. Singkatnya, mereka ingin tahu, misalnya, jika kantor-kantor pemerintah Jerman sedang dipantau oleh Kedutaan Besar AS di Berlin.

Hans-Georg Maassen, kepala Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, sudah memulainya. Dia telah meminta pasokan nama-nama Kedutaan Besar AS yang berkaitan dengan personel intelijen yang berada di Jerman dengan akreditasi diplomatik. Ia juga telah meminta informasi mengenai perusahaan swasta AS yang bekerja sama dengan perusahaan di Jerman pada isu-isu intelijen. 

Bahkan yang terkecil dari tiga lembaga intelijen Jerman, Military Counterespionage Service (MAD), yang berada di dalam militer Jerman dan melakukan beberapa operasi intelijen dalam negeri, menemukan dirinya merenungkan adanya pendekatan baru. Ulrich Birkenheier, yang mengepalai MAD, saat ini sedang meneliti apakah organisasinya harus memperhatikan lebih dekat badan intelijen negara sekutu.

Perubahan ini berarti bahwa sembilan bulan setelah skandal NSA itu, kemudi pemerintah Jerman menuju konfrontasi serius dengan AS. Ini akan menjadi akhir atas praktek dekade panjang yang memungkinkan mitra Barat melakukan apa yang mereka inginkan di Jerman.

Tentu saja ada beberapa suara yang memperingatkan bahwa peningkatan pemantauan terhadap sekutu bisa memicu konsekuensi yang tak terduga dan berpotensi menyebabkan rusaknya kerjasama intelijen yang sudah ada. 

Pejabat pemerintah lainnya yang berada di posisi tinggi mengatakan bahwa tanpa perubahan dalam fokus, AS akan tidak sepenuhnya memahami konsekuensi penuh dari skandal NSA itu.

Sebuah keputusan definitif belum dibuat. Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan kantor Kanselir, masih dalam proses untuk sampai pada posisi yang sama. Itu juga salah satu alasan penundaan kunjungan Merkel ke Washington. Awalnya kunjungan akan dilakukan Maret, tapi kini hanya dikatakan bahwa Kanselir akan melakukan perjalanan "di musim semi."

Bisa jadi kunjungan itu akan dilakukan lain waktu. Sumber-sumber di pemerintah Jerman mengatakan bahwa Merkel hanya akan melakukan sekali perjalanan setelah Berlin mencapai posisi yang sama terkait soal intelijen itu. Dan ketika masalah ini sudah jelas sebelum dia dalam pesawat menuju Washington, dia bisa pulang dengan sukses yang jelas juga.

SPIEGEL | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Jadi Rektor, Ini Komentar Edward Snowden
Irak Umumkan Gencatan Senjata 72 Jam di Fallujah  
Bos Kartel Narkoba Sinaloa Meksiko Ditangkap
Matteo Renzi Gantikan Letta sebagai PM Italia  
Korea Utara Sebut Laporan HAM PBB Bohong
DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan Suriah  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .


Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Melawan Neo-Nazi Sendirian
Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.


Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)
Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Presiden Joko Widodo disambut oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman utara, 7 Juli 2017. Sejumlah pejabat yang turut serta dalam rombongan Presiden di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Ka
Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.


Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.


Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Kanselir Jerman, Adolf Hitler, memberi hormat khas Nazi dalam acara partainya di depan gereja di Nuremberg, Jerman, 1934. Salam hormat khas Hitler ini dilarang di sejumlah negara terkait kekejaman dan aksi genosida yang pernah dilakukan Nazi. Mondadori Portfolio via Getty Images
Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.


Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen
Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.


Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Seyran Ates, pendiri masjid liberal pertama di Jerman, Ibn-Rushd-Goethe-berkhotbah dalam pembukaan masjidnya tersebut di Berlin, Jerman, 16 Juni 2017. Dalam membangun masjidnya tersebut di dalam gereja, Ates memperbolehkan semua golongan dan kalangan umat seperti Sunni, Syiah, homoseksual, dll, untuk beribadah bersama. AP Photo
Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.