TEMPO.CO, Seoul - Korea Selatan menyatakan tidak akan terpancing oleh provokasi Korea Utara. Media Korea Utara membesar-besarkan kunjungan pemimpin negara Komunis itu, Kim Jong-un, ke dua unit satuan strategis--termasuk pasukan penyergap dari udara-yang memperlihatkan kemampuan mereka menghancurkan instalasi musuh "secepat kilat". Jong-un telah dua hari mengawasi latihan militer itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengatakan Seoul tidak akan terprovokasi oleh aksi itu. Kunjungan Jong-un ke kamp militer ini diduga sebagai ancaman menjelang digelarnya latihan militer bersama Korea Selatan-Amerika Serikat yang dijadwalkan akhir Februari mendatang. "Media memang sepertinya ingin memprovokasi bahwa Pyongyang menargetkan Seoul," kata Min-seok, Kamis, 23 Januari 2014.
Pyongyang mengutuk latihan tahunan Korea Selatan dengan militer AS dengan menyebutnya sebagai terenan untuk menginvasi Korea Utara. Pyongyang mengancam akan menyiapkan serangan besar jika mereka tetap menggelar latihan tahun ini. Jong-un menambahkan, dinas intelijen telah melaporkan bahwa Korea Utara telah melipatgandakan pasukan elitenya menjadi 200 ribu personel.
Korea Selatan meyakini Jong-un sedang melakukan proganda konfrontasi sebagai cara untuk menyatukan rakyatnya setelah tahun lalu mengeksekusi mati pamannya, Jang Sung-taek. Eksekusi dikabarkan memicu perpecahan di dalam militer Korea Utara.
CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI