TEMPO.CO, Buenos Aires - Presiden Argentina Cristina Fernández berbicara di depan publik untuk pertama kalinya setelah tak muncul selama 42 hari. Menurut The Guardian edisi 22 Januari 2014, ketidakmunculannya dalam waktu yang cukup lama ini menimbulkan banyak spekulasi tentang kesehatannya.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Fernández juga mengumumkan pembentukan sebuah program untuk membantu kaum muda dan pengangguran yang bersekolah di sekolah umum dengan subsidi US$ 80.
Dia juga mengkritik orang-orang yang berspekulasi tentang nasibnya. "Saya berharap tidak ada yang mengkritik pidato nasional secara nasional setelah banyaknya tuntutan untuk kemunculan saya," kata Fernandez. "Saya melihat jajak pendapat beberapa waktu lalu yang mengatakan orang tidak ingin melihat saya dan sekarang berbalik ingin saya bicara."
Tahun-tahun pertama kepresidenan Fernández seperti sebuah acara realitas di televisi: hampir tiap hari ia memberikan pidato di layar kaca. Ia juga dikenal dengan cuitannya di Twitter yang terus-menerus keluar dengan topik beragam, mulai dari soal politik hingga fotonya dengan Paus Francis atau anjingnya.
Kadang-kadang dia menceritakan percakapannya dengan warga Argentina di jalan, kelahiran cucunya, dan bahkan renungannya dari acara TV favoritnya, Game of Thrones. Fernández membuat komentar terakhirnya di Twitter pada 13 Desember, mengkritik adanya protes oleh polisi.
Ketidakmunculannya menimbulkan spekulasi tentang kesehatannya di Argentina setelah ia menjalani operasi pada Oktober 2013 untuk cedera kepala yang diduga akibat terjatuh. Beberapa lawan politiknya bahkan mempertanyakan siapa yang sebenarnya menjalankan negara ini.
Anggota kabinet Fernández menepis pertanyaan itu dan mengatakan bahwa dia tetap sepenuhnya memegang kendali negara. Tapi kabinetnya tidak pernah menjelaskan alasan sikap diamnya saat Argentina sedang bergulat dengan inflasi yang mencapai dua digit, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, dan berkurangnya cadangan devisa yang diperlukan untuk memenuhi pembayaran utang luar negeri dan pendanaan program stimulus ekonomi.
Kepala kabinet Argentina mengatakan, Fernández akan melakukan perjalanan ke Kuba untuk menghadiri pertemuan puncak Komunitas Amerika Latin dan Karibia pada 28 Januari dan ke Venezuela untuk menghadiri pertemuan blok perdagangan Mercosur pada 31 Januari mendatang.
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya:
Ukraina Panas, 5 Demonstran Tewas
Kawal Pengendara Sepeda Spanyol, 6 Polisi Pakistan Ditembak
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post
Diculik di Libya, Pejabat Korsel Akhirnya Bebas
Perselisihan Warnai Hari Pertama Konferensi Suriah