TEMPO.CO, Jakarta – Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum) 2013, yang akan digelar 7-8 November mendatang di Nusa Dua, Bali.
“Pertemuan kali ini akan mengambil tema mengkonsolidasikan demokrasi dalam masyarakat yang plural, Consolidating Democracy in Pluralistic Society,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Kepala Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan/Wakil Presiden Komisi Eropa, Catherine Ashton, di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, 4 November 2013.
Marty mengungkapkan, pertemuan BDF VI 2013 berbeda dengan BDF V tahun lalu yang dilakukan dalam format kepala negara. Kali ini pertemuan kembali dalam format asal, yakni di tingkat menteri.
Sampai saat ini sudah 84 negara, termasuk 30 menteri luar negeri maupun menteri terkait lainnya dan kepala delegasi di bawah tingkat menteri, yakni duta besar atau utusan khusus lainnya, menyatakan diri akan hadir.
“Pertemuan yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 8 November nanti merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah Indonesia menciptakan tatanan di kawasan yang mendorong pemajuan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia,” Marty menambahkan.
Lebih jauh Marty menyatakan forum tersebut sebagai forum berbagi pandangan tentang demokrasi. Indonesia melihat masalah demokrasi, meskipun masalah dalam negeri suatu negara, jika tidak dikelola dengan baik, bisa mengarah ke konflik antarnegara, ketegangan, dan geopolitik lainnya. Marty memberikan contoh apa yang terjadi di Afrika Utara dan Timur Tengah saat ini.
“Ini sumbangsih dari Indonesia untuk mencoba menciptakan kawasan yang kondusif,” kata Marty.
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
Ini Sensasi Mewah Hermes, Tas yang Disukai Atut
Kini Saatnya Cetak Digital Kuku
Adik Atut: Kami Bukan Gelandangan Kaya Mendadak