Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Mal Kenya Pernah Bekerja di Indonesia  

image-gnews
Elif Yavuz bersama mantan Presiden AS Bill Clinton. Nydailynews.com
Elif Yavuz bersama mantan Presiden AS Bill Clinton. Nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Drama penyerbuan dan penyanderaan di Westgate Mall, Kenya, menyisakan banyak kisah duka. Salah satunya adalah kematian Elif Yavuz, warga negara Belanda dan kekasihnya, Ross Langdon, arsitek asal Australia.

Perempuan asal Belanda itu sejatinya hendak melahirkan anak pertama mereka pada dua pekan mendatang. Namun, penembakan massal di pusat perbelanjaan mewah oleh kelompok militan Al Shabab pada akhir pekan lalu mengakhiri nyawa Yavuz dan Langdon bersama 60 pengunjung mal lainnya.

Menurut Ari Perdana, bekas kolega Elif di Bank Dunia Indonesia, perempuan 33 tahun itu sebenarnya tengah bekerja untuk Clinton Foundation, di Der es Salaam, Tanzania. “Namun dia memutuskan untuk melahirkan di Nairobi. Mungkin karena fasilitas kesehatannya lebih baik,” kata Ari kepada Tempo, Selasa, 24 September 2013.

Selama tiga tahun bekerja di Indonesia sejak 2006 hingga 2008, doktor lulusan Harvard University's School of Public Health ini tak segan makan siang bersama rekan-rekannya di kaki lima. Ari mengenang sosok Elif sebagai pekerja keras dan memiliki dedikasi tinggi. “Kami rekan kerjanya sering menyebut dia tipe development worker. Sebab, ia tak segan tinggal di komunitas miskin dan sangat bergairah dalam pekerjaannya,” ujar Ari.

Meski berbeda tim, Ari mulai dekat dengan Elif setelah keduanya berusaha mendaftar program doktoral di berbagai universitas luar negeri. “Kami sering saling memantau hasil tes hingga menghibur satu sama lain jika menerima surat penolakan,” ungkap Ari yang kini menjadi asisten Koordinator Pokja Kebijakan tim Nasional Percepatan Penganggulan Kemiskinan (PNP2K).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menerima sejumlah penolakan, Elif justru akhirnya diterima di sekolah bergengsi, Harvard. Ia lulus dari Harvard dengan disertasi mengenai malaria di Afrika bagian timur. “Elif membawa kebahagiaan untuk teman-teman kuliah dan anak-anak di Uganda saat mengerjakan disertasinya,” ungkap Dr Julio Frenk, Dekan Fakultas Harvard School of Public Health, seperti dilansir Sydney Morning Herald.

Bekas Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, sebagai pendiri Clinton Foundation menyatakan rasa dukacita atas kematian Elif yang mengenaskan. Keluarga Clinton menilai Elif sebagai pekerja yang brilian, berdedikasi tinggi, dan sangat dihormati para koleganya. “Kami sangat kehilangan dia.”

L SITA PLANASARI AQUADINI | SYDNEY MORNING HERALD

Baca juga:
Al Quran di Rusia Dihancurkan, Ulama Protes
Profesor Iseng Dibui, Intip Underwear Mahasiswinya
Gereja di Pakistan Dibom, 78 Tewas
Mesir Larang Semua Aktivitas Al-Ikhwan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

7 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.


Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

8 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.


Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

9 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

9 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

11 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

14 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

15 hari lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.


Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

21 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.