TEMPO.CO, Washington - Seorang hakim di Pengadilan Militer Amerika Serikat menolak untuk menggugurkan tuduhan yang paling serius terhadap Bradley Manning, personel militer yang membocorkan rahasia pada Wikileaks. Tuduhan "membantu musuh" yang dihadapi Manning membuatnya terancam hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Kolonel Denise Lind, salah satu hakim yang mengadili Manning, menolak permohonan untuk menggugurkan tuduhan itu. Ia menyatakan bahwa pemerintah mengantongi semua bukti untuk mendukung setiap elemen dakwaan.
Manning tidak menunjukkan reaksi terhadap putusan, duduk dengan wajah menatap ke depan di kursinya. Ia terlihat memperhatikan dengan seksama jalannya persidangan. Lebih dari dua lusin pendukungnya juga duduk tenang di ruang sidang, beberapa mengenakan T-shirt menyatakan dukungan padanya.
"Kami kecewa," kata Jeff Paterson, ketua Bradley Manning Support Network, di luar ruang sidang. "Namun, kami sangat berharap Manning akhirnya akan dinyatakan tak bersalah atas tuduhan itu."
Lind masih mempertimbangkan untuk menggugurkan dakwaan atas lima tuntutan pencurian. Untuk menghukum Manning, pemerintah harus membuktikan tuduhan tanpa keraguan.
Pengakuan bersalah oleh Manning, katanya, mengurangi beberapa dakwaan. Ia menghadapi hingga 20 tahun penjara karena berbagai pelanggaran yang dilakukan.
Manning mengunduh dokumen rahasia dari komputer Departemen Pertahanan pada akhir 2009 dan awal 2010 dari jaringan komputer rahasia pemerintah saat bekerja sebagai seorang analis intelijen di Irak. WikiLeaks mengunggah materi itu di situsnya.
Pemerintah menuduh Manning telah "membantu musuh", karena apa yang diunggah ke Internet akan dengan mudah diunduh oleh Al Qaida. Jaksa mengantongi bukti bahwa mendiang Osama bin Laden memperoleh salinan digital dari beberapa dokumen yang bocor. Pemerintah juga dituntut Manning dengan spionase, penipuan komputer dan pencurian.
Manning mengatakan ia membocorkan bahan untuk memprovokasi diskusi publik tentang apa yang dianggap kesalahan oleh pasukan Amerika dan diplomat. Materi video yang disertakan adalah serangan helikopter Apache tahun 2007 di Baghdad yang menewaskan 11 orang, termasuk fotografer Reuters. Sebuah penyelidikan militer menyimpulkan pasukan AS waktu itu menduga peralatan fotografi sebagai senjata.
AP | TRIP B
Berita Terpopuler:
7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur
Dahlan Iskan:Yusuf Mansur Mau Beli Bank Muamalat
Dahlan: Saya Tak Mau Nama Yusuf Mansur Jelek
Yusuf Mansur Minta Maaf Langgar Aturan
FPI Jawa Tengah Ancam Kerahkan Massa ke Kendal
FPI Bentrok dengan Warga Kendal