TEMPO.CO, Aljir - Nasib tiga anak dan janda Kolonel Muammar Qadhafi hingga kini tak jelas. Mereka, menurut Duta Besar Libya untuk Aljazair Abdel-Hamid Bouzaher, telah meninggalkan negeri itu.
Aisha dan Hannibal Qadhafi dicari Interpol menyusul permintaan dari otoritas Libya. Namun, putra ketiga Qadhafi, Mohammed, dan janda Safia dibiarkan bebas. Abdel-Hamid Bouzaher mengatakan, keluarga Qadhafi telah meninggalkan Aljazair beberapa waktu lalu. Namun, dia tidak bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
Awal pekan ini, salah satu sepupu Kolonel Qadhafi, Ahmed Qadhafi a-Dam, ditahan pihak berwajib di Mesir. Empat anggota keluaga dekat Kolonel Qadhafi yang dicari penguasa mengungsi ke Aljazair pada 2011 setelah pemberontak menguasai ibu kota Libya, Tripoli, selama perang untuk mengakhiri 42 tahun kekuasaannya.
Kabar mengenai keberangkatan keluarga Qadhafi dari Aljazair pertama kali muncul dalam pemberitaan media Arab pada pertengahan November 2011 setelah mengutip sejumlah sumber yang tak bersedia disebutkan namanya. Berita yang saat ini muncul merupakan konfirmasi pertama oleh otoritas Aljazair.
Namun, ketika ditanya BBC soal keberadaan keluarga Qadhafi, kantor Kementerian Perdana Menteri Libya tidak bersedia menjawab. Koresponden BBC di Tripoli, Rana Jawad, mengatakan anak-anak Kolonel Qadhafi dikenal suka bergaya hidup mewah saat ayahnya masih berkuasa, termasuk menguasai sektor-sektor kunci ekonomi, seperti pelayaran dan perusahaan telekomunikasi negara.
Putra Qadhadi lainnya, Saadi, telah terbang ke Niger usai perang saudara dan hingga sekarang tinggal di negeri itu. Sedangkan Saif al-Islam yang sebelumnya digadang-gadang bakal mengantikan kekuasaan ayahnya ditangkap di Libya dan mendekam dalam penjara. Meskipun Mahkamah Kejahatan Internasional menginginkan pria tersebut untuk diadili di Den Haag atas tuduhan kejahatan kemanusiaan.
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun
Pembocor Data Pajak SBY Sudah Terungkap
Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...
Ahmadinejad Nyaris Tertembak Pengawal Presiden AS
Partai Islam Merapat ke Soetrisno Bachir