TEMPO.CO, Buenos Aires -- Terpilihnya Uskup Agung Jorge Mario Bergoglio sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik sedunia mendapat sambutan meriah di Argentina, Amerika Selatan. Beberapa menit setelah Vatikan mengumumkan pemilihan itu, ratusan penduduk Buenos Aires langsung berkumpul di halaman katedral ibu kota, Plaza de Mayo. Tempat Bergoglio biasa menggelar misa dan memberikan homili.
"Beberapa orang berlutut di tangga dan yang lainnya saling berpelukan," tulis LA Times, Rabu, 13 Maret 2013. "Lalu terdengar suara bergema di seluruh plaza yang menyebut Francisco, Francisco, Argentina, Argentina."
Seorang warga Argentina, Gustavo Mollar, menyatakan keterkejutannya mendengar nama Bergoglio terpilih sebagai paus. Sebab, Bergoglio tidak masuk daftar calon terfavorit untuk menggantikan Paus Benedictus XVI. "Untuk alasan itu, saya terkejut dan sangat senang. Seperti yang dirasakan seluruh Argentina saat ini," ujar Mollar.
Sukacita juga dirasakan Silvana Schmale, seorang pengacara Argentina. Kata Schmale, penyebutan nama Bergoglio sebagai paus telah menghebohkan isi kantornya. "Semua orang saling berteriak dan berpelukan," kata Schmale.
Selama Bergoglio menjadi Uskup Agung di Argentina, Schmale melihatnya sebagai pribadi yang rendah hati, polos, dan menyangkal simbol-simbol gereja. "Sikap Bergoglio itulah yang harus dimiliki tiap gereja di dunia," ujarnya.
Terpilihnya Bergoglio sebagai paus ditandai dengan asap putih yang mengepul dari cerobong asap Kapel Sistine pada Rabu, 13 Maret 2013, pukul 18.10. Pemilihan paus ini dimulai Selasa, 12 Maret 2013. Sumber di Vatikan menyatakan, para kardinal melakukan pemungutan suara rahasia, atau dikenal sebagai konklaf. Pada tahap ini, para kardinal akan memilih paus baru hingga mencapai suara mayoritas dua pertiga.
Benedictus sendiri mengundurkan diri karena alasan kesehatan setelah delapan tahun menjabat. Ia menjadi paus pertama yang mengundurkan diri dalam 600 tahun. Simak berita dari Vatikan di sini.
LA TIMES | CNN | TELEGRAPH | CORNILA DESYANA
Baca juga:
Mantan Jenderal Malaysia Sebut Intelijennya 'Payah'
Pyongyang Ancam Musnahkan Pulau Korea Selatan
Venezuela Selidiki Dugaan Chavez Mati Diracun
Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit
Soal Hercules, Kapolda: Tak Usah Gentar!