TEMPO.CO, Washington - Hillary Rodham Clinton secara resmi mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat, mengakhiri masa jabatan empat tahunnya. Posisinya digantikan oleh mantan senator John Kerry.
Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Presiden Barack Obama sesaat sebelum meninggalkan Departemen Luar Negeri untuk terakhir kalinya dalam kapasitas resmi, Clinton mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengabdi dalam pemerintahannya. Clinton mengatakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari kabinet Obama.
"Kepemimpinan global dan kapasitas AS akan menjadi kekuatan untuk kebaikan dunia," katanya dalam surat itu.
Pengunduran dirinya diikuti dengan pelantikan penggantinya, John Kerry, yang mengambil sumpah jabatan dalam sebuah upacara pribadi. Ia dilantik menjadi menlu ke-68 oleh hakim agung Elena Kagan. "Aku sangat, sangat terhormat dilantik dan ingin sesegera mungkin mulai bekerja," kata Kerry.
Di lobi utama Departemen Luar Negeri, Clinton dilepaskan oleh para bekas stafnya dalam upacara yang penuh haru. Dia mengatakan kepada mereka untuk terus 'melayani bangsa kita dengan cinta serta memahami tantangan, ancaman, dan peluang Amerika Serikat dan untuk bekerja dengan segenap hati untuk memastikan Amerika aman'.
Clinton meninggalkan jabatannya dengan akhir yang tak manis. Ia dicecar terkait serangan September di sebuah misi diplomatik AS di Libya yang menewaskan duta besar dan tiga stafnya. Kepada Associated Press, ia mengaku serangan di Benghazi adalah titik rendah selama dia menjadi menteri.
MAIL ONLINE | TRIP B