TEMPO.CO , PARIS:- Peluang Nicolas Sarkozy memenangi pemilihan presiden semakin tipis. Sebundel dokumen tentang pemberian dana puluhan juta euro oleh Muammar Qadhafi untuk kampanye pemilihan Sarkozy sebagai presiden diungkap oleh seorang petinggi Dewan Transisi Nasional Libya ke media Prancis.
Mediapart, media sayap kiri Prancis yang melakukan investigasi atas aliran dana itu, akhir pekan lalu, menyebutkan Qadhafi telah mendonasikan dana sebesar 42-50 juta euro untuk Sarkozy. Dana sebesar itu untuk kampanye kemenangan Sarkozy sebagai presiden pada 2007.
Prancis melarang kandidat presiden menerima dana dari siapa pun yang jumlahnya lebih dari 6.300 euro. Dengan munculnya tudingan itu, Sarkozy kini dalam tekanan untuk menjelaskan tentang dana Qadhafi itu kepada publik Prancis.
Uang jutaan euro itu tidak langsung dimasukkan ke rekening Sarkozy, tapi lewat pencucian uang di Panama dan Swiss. Dana tersebut dialirkan dengan membuka rekening atas nama saudara perempuan politikus Prancis, Jean–Francois Cope, di Swiss. Cope adalah pemimpin partai berkuasa, Union for a Populer Movement (UMP), sekaligus orang kepercayaan presiden.
Kemudian, uang itu dialirkan ke dealer senjata bernama Ziad Takieddine, berperan sebagai penengah antara raja-raja Arab dan sejumlah politikus Prancis.
Dokumen pemberian bantuan dana ditulis dalam bahasa Arab dan ditandatangani Kepala Intelijen Qadhafi, Mussa Kussa, pada 2006.
Anak laki-laki Qadhafi, Saif al-Islam, mengaku ayahnya mendanai kampanye Sarkozy. Malah, Saif menuntut Sarkozy mengembalikan uang itu. Juru bicara Francois Hollande, Bernard Cazeneuve, meminta Sarkozy menjelaskan kepada publik Prancis soal dugaan serius dirinya menerima dana kampanye dari Qadhafi. ”Menjelaskan kepada dirinya sendiri sebelum kepada rakyat Prancis,” kata Cazeneuve.
Terungkapnya kasus ini membuat Hollande semakin percaya diri akan memenangi pemilihan presiden. Apalagi jajak pendapat minggu lalu menunjukkan bertambahnya dukungan terhadapnya.
Istana Elysee menolak berbicara tentang kasus yang ramai di media Prancis menjelang pemilihan. Namun Sarkozy sebelumnya mengatakan tuduhan itu sebagai sesuatu yang aneh.
DAILY MAIL I MARIA RITA