TEMPO.CO , Jakarta:- Pemimpin partai oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, siap bertarung dan memenangi pemilihan umum yang digelar pada 2013 mendatang. Wakil Perdana Menteri Malaysia periode 1993-1998 itu optimistis melihat dukungan rakyat setelah divonis bebas pada 9 Januari 2012 dari dakwaan sodomi.
"Ada lonjakan (dukungan) yang sangat positif. Cuma kami mau pastikan pemilu itu tidak banyak penipuan, bebas, dan adil," kata Anwar di kampus Institut Teknologi Bandung Senin 30 Januari 2012. Anwar hadir dalam acara memorial lecture tentang kiprah dakwah mendiang Imaduddin Abdulrahim alias Bang Imad dalam gerakan dakwah kampus dan politik.
Menurut Anwar, pemilu tidak boleh digunakan pemerintah, khususnya UMNO (United Malays National Organization), untuk menipu. Soal rencana banding dari jaksa berkaitan dengan kasus sodomi, suami Wan Azizah itu yakin kasusnya tidak akan berlanjut. "Sebab, semua fakta sudah terbongkar dan terlalu banyak penipuan," ujarnya.
Contohnya, kata dia, saksi utama tidak hadir, nota dokter tak ada, dan keterangan dokter berlawanan dengan tuduhan. Menurut Anwar, tidak ada jalan untuk upaya banding, kecuali kasusnya semua diatur atau bisa diatur. "Asal bapak senang," katanya.
Untuk kampanye pemilihan, Anwar Ibrahim telah menyiapkan slogan pemenangan. Kalimatnya dipilih dengan memakai judul lagu Indonesia, Madu dan Racun. "Madu di tangan kanan itu suara rakyat, racun di tangan kiri itu Barisan Nasional," ujarnya.
Anwar berencana, bila terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru, akan menurunkan harga minyak dan gas. Penurunan harga itu dilakukan sehari setelah terpilih nanti. "Sebab, Malaysia itu net eksportir minyak yang hasilnya masuk ke kantong pemerintah sebesar 90 billion ringgit atau US$ 25 billion per tahun," katanya.
Anwar menambahkan, tingkat korupsi di Malaysia tinggi dan jumlahnya besar. Ia membandingkan kondisinya pengungkapannya dengan Indonesia. "Kami ini (Malaysia) kan warisan dari Inggris, jadi korupsinya tidak terang. Indonesia warisan penjajah Belanda, jadi ambil kutip (korupsi) itu terang," kata Anwar.
Dari Ipoh, Malaysia, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan tidak tertipu oleh umbaran janji-janji yang tidak masuk akal dari kelompok oposisi tanpa peduli untuk mewujudkannya.
"Satu hal yang harus kita sadari adalah, ketika mereka menjadi oposisi, alat mereka hanyalah membuat janji-janji," kata Najib saat merayakan tahun baru Cina bersama pendukungnya di Ipoh, Ahad lalu.
Najib, yang juga Ketua Partai Barisan Nasional, menjelaskan dua poin penting untuk mendapatkan mandat penuh dari rakyat Malaysia, yakni kerja keras dengan strategi yang tepat dan menjalankan strategi itu atas nama persatuan di antara seluruh komponen partai politik. Dan, ia menegaskan, siap menghadapi semua tantangan dalam pemilu ke-13 tahun depan.
| ANWAR SISWADI | THE BORNEO POST | MARIA RITA