TEMPO Interaktif, Liege - Seorang pria yang sedianya akan diperiksa polisi meninggalkan rumah dengan tas berisikan granat dan senjata menuju alun-alun Belgia yang penuh orang berbelanja. Ia kemudian melemparkan tiga granat ke kerumunan orang dan setelah itu melepaskan tembakan.
Akibatnya, empat orang tewas, termasuk balita berusia 18 bulan, dan 122 terluka dalam serangan hari Selasa saat orang ramai berbelanja menjelang Natal itu.
Pihak berwenang mengatakan penembak itu juga tewas dan mereka kebingungan menjelaskan motif penyerangan. Perdana Menteri Belgia mengatakan serangan itu tidak terkait dengan terorisme.
Serangan tengah hari di Kota Liege, Belgia timur, itu mengakibatkan ratusan orang panik. Mereka berebutan menuruni jalan berbatu kota tua itu demi melarikan diri dari ledakan dan peluru.
Pihak berwenang Belgia mengidentifikasi penembak adalah Nordine Amrani, 33 tahun, warga Liege yang pernah dipenjara karena pelanggaran yang melibatkan senjata dan obat-obatan. Ia juga rencananya dipanggil penyidik hari Selasa dalam kasus pelecehan seksual.
Para pejabat mengatakan Amrani meninggalkan rumahnya dengan ransel dipersenjatai granat tangan, pistol, dan senapan serbu FAL. Dia berjalan sendiri ke Place Saint-Lambert, titik masuk ke pusat perbelanjaan di pusat kota. Ia kemudian naik ke sebuah jalan layang, yang memungkinkannya melihat kerumunan orang berbelanja.
Dari sana, Amrani melemparkan tiga granat tangan ke halte bus yang melayani 1.800 bus sehari dan melepaskan tembakan. Ledakannya menyebabkan pecahan kaca dari halte bus menyebar ke area yang luas.
"Saya mendengar ledakan keras," kata Dimitri Degryse, yang sedang mengemudi di dekat alun-alun. "Saya pikir sesuatu di mobil saya rusak. Kemudian beberapa detik setelah ledakan kedua, saya melihat semua kaca pecah, saya melihat orang-orang berlarian, berteriak."
Ratusan orang melarikan diri dari alun-alun serta pasar Natal di dekatnya. Video menunjukkan orang, termasuk kelompok besar anak-anak pra-sekolah, bergegas mencari perlindungan, beberapa masih membawa tas belanja.
Amrani sendiri tewas di tempat kejadian, namun jaksa Liege, Danielle Reynders, mengatakan kepada wartawan ia tidak dibunuh oleh polisi. Tidak jelas apakah dia bunuh diri atau meninggal karena kecelakaan. Ia juga masih memiliki sejumlah granat.
Mereka yang tewas adalah dua anak laki-laki berusia 15 dan 17, seorang wanita berusia 75 tahun, dan balita berusia 18 bulan yang meninggal Selasa malam di rumah sakit, kata polisi Liege.
The Place Saint-Lambert dan Place du Marche di dekatnya menggelar pasar Natal tahunan Liege dengan 200 toko dan menarik sekitar 1,5 juta pengunjung per tahun. Sebuah kincir raksasa di dekatnya juga merupakan pusat daya tarik.
Menjelang senja, dengan lampu-lampu Natal berkilauan, Raja Albert II dan Ratu Paola datang memberikan penghormatan, seperti yang dilakukan Perdana Menteri Elio Di Rupo.
Di Rupo menekankan serangan itu adalah tindakan penyerang tunggal dan tidak memiliki hubungan dengan terorisme. "Seluruh negeri berduka. Ini kasus terisolasi. Ini bukan tentang terorisme," katanya.
AP | EZ