TEMPO Interaktif, London - Nona Gaeluna, 28 tahun warga negara Indonesia yang tinggal di Nottingham, Inggris mengatakan situasi di kota itu sudah kembali tenang setelah kemarin malam dan dua malam lalu sempat terjadi kerusuhan kecil. Kerusuhan yang terjadi di London menyebar ke beberapa kota kecil lain, termasuk Nottingham yang terletak sekitar 177 kilo meter sebelah barat laut London.
Nona mengatakan kerusuhan yang terjadi malam sebelumnya melibatkan sekitar 30-40 orang. Kantor Polisi Canning Circus diserang menggunakan bom molotov, perampasan juga terjadi di City Center. "Sasarannya kantor polisi dan toko-toko. Tapi polisi sepertinya sudah siap. Koordinasi polisi bagus," katanya melalui pesan pendek.
Polisi juga sudah menangkap beberapa orang terkait kerusuhan itu. Sampai saat ini menurutnya situasi cukup aman. Perusuh juga tidak menjadikan warga sebagai sasaran penyerangan. Warga juga bisa memantau saluran situasi terkini via saluran telepon hotline. Polisi juga membuka saluran komunikasi via Twitter di akun @nottspolice.
Kemarin Perdana Menteri Inggris David Cameron mengumumkan akan menerjunkan 16 ribu polisi untuk mengatasi kerusuhan di Ibu Kota London yang telah menjalar ke Liverpool, Birmingham, Bristol, Nottingham, Leeds, dan Manchester. Ia mengatakan semua polisi yang cuti dibatalkan.
Kerusuhan yang meletup di Ibu Kota London, Inggris, ini telah mengejutkan dunia. Berita penjarahan, pembakaran, dan perusakan itu menjadi berita utama pelbagai media di berbagai negara.
Majalah mingguan asal Jerman Der Spiegel bahkan menyamakan situasi di London saat ini dengan Ibu Kota Mogadishu, Somalia. “Sulit membayangkan itu bisa terjadi. Gambar-gambar (kerusuhan) itu bukan dari Somalia, tapi di London, tepat di jantung Eropa. Dan kami tidak akan pernah melupakan itu,” tulis Der Spiegel.
KARTIKA CANDRA