TEMPO Interaktif, Taipei - Seorang pesulap Taiwan, Cho Sheng-keng, mempertontonkan kebolehannya dalam mempertahankan hidup di Huashan Creative Park, Taipei.
Dalam sebuah pertunjukan, pria dengan nama panggung Igo, sanggup hidup 100 jam atau empat hari meskipun tubuhnya diuruk pasir seberat 3,6 ton. Tak urung, atraksi mendebarkan ini membuat panik penonton.
Pertunjukan itu dimulai Ahad, 29 Mei 2011, malam waktu setempat. Agar pesulap kesohor di negerinya itu tetap hidup, panitia pertunjukan memasukkan selang untuk bernafas dan mengalirkan air setiap dua jam sekali.
Di samping itu, petugas meletakkan sensor di tubuh pria 30 tahun itu untuk mengecek respon fisik terutama temperatur tubuh dan detak jantung. Panitia membekali pula sebuah palu untuk memecahkan kaca akrilik jika situasinya tak menguntungkan. Sebuah alarm berbunyi jika terjadi sesuatu yang membahayakan pesulap.
Salah satu tangan Cho diperbolehkan dikeluarkan dari urukan pasir untuk komunikasi dengan dunia luar dan berjabat tangan dengan penonton.
"Tangan ini dapat berinteraksi dengan penonton dan kami," kata Chang Chia-lun, manajer Igo.
Jika ada sesuatu yang membahayakan, tambah Chang kepada German Press Agency dpa, kami akan memecahkan kaca untuk menyelamatkannya.
Menurut Chang, pertunjukan seperti ini pernah ada. Namun mereka dimasukkan ke dalam sebuah peti kayu yang dikubur di dalam tanah. Sementara Cho, jelas Chang, dikubur pasir dan dia ingin tercatat dalam Guiness World Record.
Pada pertunjukan itu, lebih kurang 10 ribu pengunjung sempat memegang tangan Igo dan berfoto di sampingnya, bahkan sejumlah orang memberikan hadiah dan meletakkan aneka bunga.
"Panas. Bertahan hingga tantangan ini selesai," tulis Igo.
Namun demikian pertunjukan mendebarkan itu tak luput dari kritik orang. Menurutnya, lakon ini tak bagus.
"Aku tak berpikir ini adalah sebuah atraksi bagus. Aku rasa ini bukan sulap, hanya sebuah tantangan manusia saja," kata Erica Chen, perancang busana berusia 30 tahun.
CA | REUTERS | monstersandcritics