Pengacara Frank Chavez membongkar praktek kejahatan yang menggagetkan masyarakat Filipina. Selain Arroyo, sejumlah nama mantan pejabat tinggi Filipina juga dituding terlibat dalam penjarahan dana pekerja migran.
Berdasarkan dokumen yang diklaimnya otentik, Chavez menemukan data tentang penyalahgunaan dana Overseas Worker's Welfare Administration (OWWA) dari Maret 2003 hingga Februari 2004.
Sekitar 9 juta warga Filipina bekerja di luar negeri. Setiap pekerja migran membayar dana perwalian sebesar US$ 25. Dana itu digunakan untuk situasi darurat, perawatan kesehatan, dan kebutuhan lain saat mereka dipulangkan.
Dana perwalian OWWA, ujar Chavez, diselenggarakan oleh pemerintah dan tidak dapat digunakan selain untuk kebutuhan para pekerja migran. Namun, dalam dokumen berkeberatan setebal 23 halaman, ia menunjukkan rekayasa dalam penggunaan semua dana. “Di sana selalu ada catatan tanda tangan yang dibuat Gloria Macapagal-Arroyo: 'OK, bebankan ke dana perwalian OWWA',” kata Chavez mengutip isi dokumen tersebut.
Dana itu antara lain digunakan untuk membiayai pos-pos diplomatik di Libanon, Jordan, Oman, Bahrain, Mesir, dan Iran. Dana juga digunakan untuk membeli kendaraan dan stok saat perang Irak-Amerika Serikat dan untuk bantuan kemanusiaan ke Irak.
INQUIRER I REUTERS I ABS-CBNNEWS I MARIA RITA