Ma merupakan satu-satunya kandidat dari Partai Nasionalis. Sedangkan Demokratif Progresif akan mengumumkan kandidatnya pada 4 Mei mendatang setelah anggota partai memilih antara ketua partai perempuan Tsai Ing-wen, 45 tahun, bekas perdana menteri Su Tseng-chang, 63 tahun, dan bekas ketua partai Hsu Hsin-Liang, 69 tahun.
Ma sendiri selama menjadi presiden berhasil meningkatkan prekonomian Taiwan. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang mendekati Cina. Kebijakan ini juga mampu membuat hubungan antara kedua negara menjadi lebih dekat dalam enam dekade terakhir. Namun pihak oposisi curiga kebijakan ini malah akan menguntungkan Cina kedepannya untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan Cina.
REUTERS | SUNARIAH