Pompa itu sebelumnya digunakan oleh Departemen Energi Amerika di lokasi konstruksi pembangkit berbahan bakar oksida di Georgia. Namun, Jepang membutuhkan itu untuk mengatasi bencana nuklir sejak 11 Maret lalu.
Pemilik perusahaan material bangunan Ashmore Concrete Contractors, Jerry Ashmore mengatakan ia menggunakan pompa itu di sungai. Tetapi ia tahu ada satu situasi yang memburuk setiap hari. "Mereka (Jepang) membutuhkan peralatan ini. Mereka butuh bantuan," kata dalam CNN 1 April.
Pejabat perusahaan menyatakan sedang mempersiapkan pekerjaan persiapan akhir pekan ini. Mereka memerlukan ijin dari Departemen Transportasi untuk menutup jalan tol dan menggunakan jembatan yang lalulintasnya dapat terhalangi mengingat besarnya pompa itu.
Jerry menyatakan tidak memiliki rincian bagaimana pompa itu akan digunakan di Jepang. Setahunya, pompa digunakan untuk menyedot air ke ara reaktor yang memanas.
Cara yang sama pernah dilakukan dalam kecelakaan nuklir di Chernobyl, Ukraina pada 1986. Bagian intinya dibungkus dengan beton dalam jumlah besar untuk mencegah pelepasan radiasi.
Baca Juga:
AQIDA