Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Afrika Terlantar di Libya  

image-gnews
Warga negara Ghana yang masih terjebak di Libya. AP/Emilio Morenatti
Warga negara Ghana yang masih terjebak di Libya. AP/Emilio Morenatti
Iklan
TEMPO Interaktif, Tripoli -Warga dari negara-negara sub-Sahara Afrika terlantar di Libya. Ini disebabkan pemerintah di negara-negara itu tidak menyediakan fasilitas evakuasi kembali ke negara mereka.

Mereka tidak memiliki uang, tak mendapat makanan dan air, tidak mendapat bantuan internasional, serta tidak memiliki harapan untuk menyelamatkan diri. Apesnya, mereka juga menjadi sasaran kriminal. Pasukan bersenjata dan milisi Muammar Qadhafi yang memeriksa di pos-pos penjagaan di Tripoli merampok mereka, mengambil uang, barang berharga, juga simcard telepon selulernya.

Para imigran yang umumnya ilegal itu antara lain berasal dari Ghana dan Nigeria. Mereka hidup miskin di Libya. Mereka mengais sampah, tidur di bawah tenda yang dibuat dari selimut yang dikaitkan di atas pagar dan pohon. Banyak diantara mereka mati karena kelaparan.

Kini mereka berada di bandara udara di Tripoli. Sementara 200.000 warga asing lainnya telah dievakuasi.

Sementara orang Libya yang anti Qadhafi menaruh curiga pada mereka sejak Qadhafi menyewa tentara bayaran dari Afrika. "Jika mereka melihat orang berkulit hitam, langsung dipukul," kata Samson Adda, salah seorang penduduk Zawiyah.

Jumlah warga negara sub-Sahara Afrika di Libya mencapai 1,5 juta orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini mereka masih terjebak di tengah kekacauan di Libya karena tidak memiliki dokumen lengkap seperti paspor. Akibatnya mereka tidak bisa melintasi perbatasan. Dan mereka pun terlalu takut untuk keluar dari airport.

Pekerja sukarelawan internasional mengatakan tidak bisa menjangkau imigran yang berada di airport tersebut. Sebab, pemerintah Libya memperketat penjagaan dan kekerasan di Tripoli membuat mereka semakin sulit menjangkau mereka.

"Kami hanya bisa beroperasi di luar Benghazi," kata Jean-Philipe Chauzy, dari Organisasi Internasional untuk Migrasi.

New York Times | AQIDA SWAMURTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).