ASEAN Japan Promotion Center adalah organisasi independen yang menjadi bagian dari Sekretariat ASEAN di Jakarta. Tujuannya untuk mempererat hubungan dengan negara-negara anggota ASEAN, kedutaan-kedutaan negara ASEAN di Jepang, dan perwakilan-perwakilan lainya dalam rangka menjalin hubungan baik di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. Ada tiga misi utama JPC yaitu untuk mempromosikan ekspor dari ASEAN ke Jepang, memproduksi barang-barang, dan mempercepat pertumbuhan investasi dari Jepang ke ASEAN.
ASEAN-Japan Centre didirikan pada 25 Mei 1981 diawali dengan sebuah perjanjian atas izin negara-negara Asia Tenggara, yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Jepang. Pada 1990, Brunei Darussalam ikut menandatangani perjanjian. Kemudian, Vietnam pada 1998 menandatangani pula. Dalam hal ini, Laos dan Myanmar turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sebagai peneliti.
Di Tokyo, Mr Ing Kieth, Duta Besar Kamboja untuk Jepang, juga akan menandatangani perjanjian serupa. Acara tersebut akan hadiri pula oleh para duta besar dan pejabat kedutaan dari negara-negara ASEAN, Mr Chihiro Atsumi Wakil Direktur Jenderal Asian dan Pasific, Menteri Luar Negeri Jepang dan pejabat-pejabat lain yaitu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri dan menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi.
Sebagaimana diketahui, Jepang merupakan negara yang paling penting bagi ASEAN terutama di bidang perdagangan. Pada tahun 2000, ekspor dari ASEAN ke Jepang mencapai US$ 40,6 miliar. Dalam periode sama, impor dari Jepang mencapai US$ 47,9 miliar. Di sisi lain, Jepang merupakan investor terbesar di Asia Tenggara. Dari tahun 1995 sampai 1999, total investasi Jepang adalah US$ 18,64 miliar.
ASEAN juga menjadi daerah tujuan wisata yang utama bagi turis-turis dari Jepang. Pada 1999, sejumlah 3,3 juta turis berasal dari Jepang mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara. Kemudian, selama enam bulan pertama tahun 2000, turis Jepang yang melancong di ASEAN mencapai 1,5 juta orang. (Hilman Hilmansyah)