Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perdana Menteri Montenegro Mundur

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Podgorica - Mila Djukanovic mengundurkan diri sebagai perdana menteri Montenegro, Selasa (21/12), setelah berkuasa selama hampir dua dekade. Kendati demikian, Djukanovic akan tetap memimpin partai berkuasa di Montenegro.

“Saya akan tetap berada di pucuk pimpinan Partai Demokratik Sosialis, artinya saya akan tetap berkontribusi untuk kesejahteraan Montenegro,” ujar Djukanovic saat jumpa pers.

Djukanovic mengumumkan pengunduran dirinya sepekan setelah negara republik Adriatic tersebut menjadi salah satu kandidat anggota Uni Eropa.

Djukanovic, 48 tahun, memimpin Montenegro meraih kemerdekaan dari Serbia pada 2006. Ia mengusulkan agar Menteri Keuangan Igor Luksic menggantikannya sebagai perdana menteri Montenegro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

REUTERS| BBC| KODRAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Montenegro: Benar, Thaksin Warga Negara Kami

18 Maret 2010

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra bersama pendukungnya. REUTERS
Montenegro: Benar, Thaksin Warga Negara Kami

Kepolisian Montenegro membenarkan bahwa bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra telah menjadi warga negara mereka. Thaksin datang ke negeri Balkan itu dengan pesawat pribadi.


Serbia Gelar Pemilu Parlemen

19 Januari 2007

Serbia Gelar Pemilu Parlemen

Serbia Ahad lusa bakal menggelar pemilihan umum. Jutaan pemilih menghadapi pilihan dilematis antara kekuatan pro-Barat dan ultra-nasionalis garis keras yang akan menentukan masa depan negeri itu di Eropa.