Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Montenegro: Benar, Thaksin Warga Negara Kami

image-gnews
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra bersama pendukungnya. REUTERS
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra bersama pendukungnya. REUTERS
Iklan
TEMPO Interaktif, Podgorica -Kepolisian Montenegro membenarkan bahwa bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra telah menjadi warga negara Montenegro. Thaksin muncul di negeri Balkan itu pada awal pekan ini di saat ratusan ribu pendukungnya berdemonstrasi di Bangkok.

"Thaksin adalah warga negara kami dan sekarang ia berdomisili di Montenegro," kata Tamara Ralevic, juru bicara polisi, kemarin. Pernyataan polisi itu merupakan konfirmasi pertama mengenai kehadiran Thaksin oleh pihak berwenang.

Sebuah pernyataan singkat dari polisi nasional Montenegro menyebutkan bahwa Thaksin tiba dengan pesawat pribadi dari Dubai pada 13 Maret di sebuah bandara di pesisir Laut Adriatik Tivat. Ia kemudian tampak berjalan-jalan di tepi pantai negara itu.

Sebelumnya diberitakan Thaksin pergi ke Berlin, Jerman, setelah meninggalkan Dubai, Uni Emirat Arab. Ia kemudian melanjutkan perjalanan dari Berlin ke Montenegro. Pemerintah Dubai dikabarkan telah mengusir Thaksin, tapi kabar itu dibantah sang perdana menteri terguling.

Media lokal sebelumnya melaporkan Thaksin memiliki paspor Montenegro. Tapi pemerintah belum menjelaskan mengapa negara berpenduduk 670 ribu orang itu memberikan kewarganegaraan kepadanya. Ketika ditanya mengapa Thaksin tak diekstradisi, Tamara Ralevic menjawab, "Polisi tidak memiliki dasar untuk mengambil tindakan terhadap Thaksin."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thaksin digulingkan dalam sebuah kudeta militer pada 2006. Ia kemudian dijatuhi hukuman in absentia dua tahun penjara karena korupsi. Sejak itu ia lebih banyak hidup dalam pengasingan. Dari pengasingan itu ia menggerakkan massanya turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilu baru.

Reuters | YR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdana Menteri Montenegro Mundur

21 Desember 2010

Perdana Menteri Montenegro Mundur

Saya akan tetap berada di pucuk pimpinan Partai Demokratik Sosialis, artinya saya akan tetap berkontribusi untuk kesejahteraan Montenegro, ujar Djukanovic.


Serbia Gelar Pemilu Parlemen

19 Januari 2007

Serbia Gelar Pemilu Parlemen

Serbia Ahad lusa bakal menggelar pemilihan umum. Jutaan pemilih menghadapi pilihan dilematis antara kekuatan pro-Barat dan ultra-nasionalis garis keras yang akan menentukan masa depan negeri itu di Eropa.