Langkah Jepang tersebut diambil menyusul peringatan yang telah dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat dan Inggris kepada para para warganya sehari sebelumnya.
Departemen Luar Negeri Jepang di Tokyo mendesak warga Jepang untuk berhati-hati ketika menggunakan angkutan umum atau mengunjungi tempat-tempat wisata yang populer di Eropa. Kebijakan tiga negara tersebut merupakan pukulan bagi industri pariwisata Eropa, yang baru mulai pulih dari krisis keuangan global.
Otoritas Eropa --terutama di Inggris, Perancis dan Jerman-- memperketat pengamanan sebagai upaya untuk menjaga keamanan masyarakat setelah muncul peringatan dari para pejabat berwenang bahwa ancaman terorisme meningkat dan kewaspadaan ekstra sangat diperlukan.
Para pejabat keamanan mengatakan teroris kemungkinan merencanakan serangan di Eropa dengan senjata api terhadap tempat-tempat umum, mirip dengan peristiwa serangan yang mematikan di Mumbai, India, pada 2008. Para pejabat Eropa tidak memberikan rincian tentang target serangan teroris secara spesifik.
Mantan Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Michael Chertoff mendesak pejabat pemerintahnya di Eropa untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti mengetahui di mana warganya berada di Eropa dan mengidentifikasi jalan keluar di lokasi wisata utama.
"Jangan berjalan-jalan dengan bendera Amerika di belakang Anda," kata Chertoff, yang memimpin badan tersebut selama pemerintahan Bush kepada ABC." "(Pertimbangkan) di mana Anda akan berlindung jika sesuatu terjadi."
Polisi Prancis, Senin, menangkap seorang pria berusia 53 tahun yang dicurigai memiliki kaitan ke suatu ancaman bom pada Jumat di Stasiun kereta api di Paris. Tersangka, yang belum teridentifikasi itu kini ditahan polisi untuk mengetahui jaringan-jaringannya.
AP l BASUKI RAHMAT