TEMPO Interaktif, Setelah menyandera 3 orang selama empat jam di kantor pusat Discovery Channel, James Lee akhirnya tewas diterjang peluru polisi. Siapa sebenarnya James Lee?
James Lee, 43 tahun, adalah seorang pecinta lingkungan yang benci dengan Discovery Channel. Dua tahun lalu, Lee ditahan setelah melakukan aksi protes di depan kantor pusat Discovery Channel di Maryland, Washington, Amerika Serikat.
Dalam aksinya dia mengatakan Discovery network, sebuah televisi yang menyiarkan program dan berita tentang lingkungan hidup, sains dan teknologi sebenarnya tidak peduli dengan lingkungan hidup dan bumi.
"Discovery hanya berjualan, omong doang, kepentingan dia hanya kepada hijau yang lain: Duit!, Produk sampah!" kata Lee yang kemudian dia tulis di situs Save The Planet Protest. "Mereka membuat banyak program soal penyelamatan bumi, tapi sama sekali tidak berguna."
Pada 21 Februari 2008, Lee yang berasal dari San Diego akhirnya ditahan karena menggangu ketertiban dengan melakukan aksi protes di kantor pusat Discovery Channel dengan membuang-buang uang ke udara.
Ironisnya, Lee dituntut dengan tuduhan membuang duit. Dia divonis bersalah karena melakukan perbuatan yang menggangu tapi dia bebas dari tuntutan membuang duit. Hakim stephen P Johnson memberi Lee enam bulan percobaan dan dengan US$500 atau sekitar 4,5 juta dan dia diancam hukuman 60 hari bila berada di sekitar gedung Discovery dalam jarak 500 kaki.
Setelah aksi protes pada 2008, Lee kemudian mencoba mengembangkan program televisi bertema lingkungan dan membuat kontes Save The Planet Protest Essay. Hadiah yang ditawarka Lee tidak main-main: sebuah properti di Hawaii dan uang tunai.
Lee mengaku menjadi pejuang lingkungan setelah dipecat dari pekerjaannya di San Diego, dia terinspirasi setelah membaca buku My Ishmael, sebuah novel karangan Daniel Quinn;s, buku ini bercerita tentang gorila yang menggambarkan betapa rakusnya manusia.
Dia pun sempat menulis "Manusia adalah mahluk hidup yang paling merusak, polutif dan rakut, mereka merusak planet ini. tidak bermoral."
Setelah novel itu, semangat Lee semakin terbakar setelah dia menonton film dokumenter karya mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore, An Inconvenient Truth. Dia pun memutuskan untuk menjaga dan melestarikan bumi.
WASHINGTON POST I CNN I PGR