Pemberontak dari FARC (Pasukan angkatan bersenjata revolusioner Kolombia) mulai babak belur dihantam pasukan keamanan Presiden Alvaro Uribe dukungan Amerika Serikat. Mereka kini merangsek ke dalam hutan dan pegunungan, namun masih menahan beberapa anggota militer.
Uribe mengatakan pasukannya telah menyelamatkan Jenderal Luis Mandieta dan Kolonel Enrique Murillo. Keduanya di antara 22 serdadu dan polisi yang ditahan dalam kondisi hidup. Pemerintah membenarkan telah membebaskan juga pejabat ketiga yaitu Sersan Arbey Delgado.
Upaya penyelamatan berlangsung sebelum pemilihan umum Kolombia untuk jabatan Uribe berikutnya yang mendeklarasikan perang terhadap gerilyawan FARC dan perdagangan kokain. Mantan menteri pertahanannya Juan Manuel Santos difavoritkan memenangkan pemilihan umum 20 Juni dan berjanji menjaga batas dengan pemberontak.
Penyelamatan ini merupakan operasi tingkat tinggi sejak misi pembebasan mantan calon presiden Ingrid Betancourt dan tiga kontraktor Amerika Serikat yang disandera pada 2008 lalu ketika pesawat terbang mereka jatuh dalam misi antinarkoba.
Keduanya, Mendietta dan Murillo ditangkap FARC saat para pemberontak menyerbu kota Mitu di provinsi Vaupes pada November 1998.
"Saya tak mempercayainya, saya perempuan paling bahagia di dunia. Saya ingin sekali memeluknya setelah bertahun-tahun tak melihatnya," ujar Maria Teresa de Mendeta, istri jenderal yang diselamatkan.
Pasukan angkatan darat Kolombia telah menguasai sebagian besar daerah yang selama ini dalam genggaman pemberontak. Sejak Uribe berkuasan selama delapan tahun di Kolombia, posisi FARC terjepit. Mereka kehilangan sejumlah komandan tertingginya akibat tekanan terus menerus militer pemerintah.
Namun kelompok pemberontak ini masih sanggup melakukan perlawaan bersenjata di pedesaan. Desember tahun silam, unit komando gerilyawan menculik dan membunuh gubernur Provinsi Caqueta. Sementara beberapa bulan lalu, mereka membunuh sembilan marinir sejak pasukan ini mendarat di kamp gerilyawan.
REUTERS | CHOIRUL