TEMPO Interaktif, Seoul - Korea Utara hari Selasa menyatakan akan memutuskan semua komunikasi dan hubungan dengan Seoul sebagai hukuman karena menyalahkan Korea Utara atas tenggelamnya kapal perang Korea Selatan dua bulan lalu.
Korea Utara juga mengumumkan akan mengusir semua pejabat pemerintah Korea Selatan yang bekerja di sebuah kompleks industri bersama di kota perbatasan Kaesong, menurut pejabat Korean Central News Agency Selasa malam.
Ketegangan meningkat di semenanjung Korea atas laporan penyelidikan yang menyalahkan Korea Utara atas serangan torpedo yang menenggelamkan kapal perang Cheonan pada tanggal 26 Maret, yang menewaskan 46 pelaut Korea Selatan.
Militer Korea Selatan telah melakukan operasi perang psikologis - termasuk menggelegar siaran radio ke Utara dan menempatkan pengeras suara di perbatasan - untuk melakukan propaganda menghukum Utara atas provokasi tersebut. Korea Selatan juga memutus perdagangan dan menolak izin kapal barang Korea Utara melewati perairan Korea Selatan.
Korea Utara membalas dengan menyatakan akan memotong semua hubungan dengan Korea Selatan sampai akhir jabatan Presiden Lee Myung-bak pada awal tahun 2013. Kapal dan pesawat Korea Selatan akan dilarang melewati wilayahnya dan Korea Utara akan mulai melakukan serangan balasan habis-habisan terhadap perang psikologis Selatan, Komite Utara untuk Reunifikasi Damai mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Komite Utara mengatakan langkah itu adalah "tahap pertama" tindakan hukuman terhadap Korea Selatan, dan mengindikasikan tindakan lain akan menyusul.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan tidak mengomentari pernyataan Korea Utara. Namun, juru bicara Lee Jong-joo menilai pernyataan yang dimaksud hanya untuk delapan pejabat Korea Selatan yang tinggal di kompleks Kaesong, dan bukan terkait sekitar 800 manajer dan pekerja perusahaan Korea Selatan.
AP | EZ