Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Tempo dengan Keluarga Pemimpin Kaus Merah Thailand yang Ditahan

image-gnews
Veera Musikapong
Veera Musikapong
Iklan

TEMPO Interaktif, Bangkok -Veerapat Musikapong tak kuasa menahan haru. Suaranya terbata-bata manakala ditanya soal kondisi ayahnya, Veera Musikapong. "Tolong, jangan ganggu kami," kata Veerpat, bekas pilot di Royal Group, kepada Andree Priyanto dari Tempo yang menemuinya kemarin. "Situasi kami sedang sulit, tolong pahami kami."

Veera, salah seorang pemimpin demo anti-pemerintah Kaus Merah sejak Jumat pekan lalu, ditahan di Kamp Naresuan di Phetchaburi, Distrik Cha-am. Veera ditahan bersama delapan pemimpin Kaus Merah di kamp polisi itu. Belakangan penahan tersebut menuai banyak kritik.

Sejumlah kalangan menilai polisi terlalu lunak terhadap mereka. Sebuah rekaman penahanan mereka yang bocor ke media memperlihatkan para pemimpin Kaus Merah itu terlihat rileks dan masih bisa tersenyum. Keluarga pun bisa menemui mereka.

"Itu kan sewaktu awal ditahan, sekarang tidak lagi. Kami cuma dikasih waktu 10 menit buat ketemu setiap hari," kata Veerapat, alumnus City University London angkatan 2006 dan University of London 2003. Katanya, ia tak mau terlibat urusan politik ayahnya. Berikut ini petikannya.

Bagaimana kondisi ayah Anda?
Tolong jangan ganggu kami. Situasi kami sedang sulit, tolong pahami kami. Ayah saya masih ditahan dan diperiksa. Kami tak bisa bicara. Kami tak mau komentar kami menyulitkan posisi kami dan ayah kami. Saya cuma ingin jadi warga biasa saja dan hidup normal.

Perasaan keluarga bagaimana?
Tentu saja kami terpukul. Begitu juga seluruh keluarga. Tapi kami tak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, ayah saya juga melarang kami bicara karena beliau takut omongan kami mempengaruhi beliau dan juga kami di sini. Dia bilang urusan politik urusan ayah bukan urusan saya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keluarga Anda boleh menjenguk?
Ya, hanya dikasih waktu 10 menit. Kami diizinkan menjenguk setiap hari selepas siang.

Kelihatannya di TV kok rileks sekali, boleh pakai telepon?
Enggak. Itu hanya pada hari pertama ayah ditahan. Sekarang tidak lagi. Kami cuma dikasih waktu 10 menit buat ketemu setiap hari. Setelah itu mereka dikurung sendiri-sendiri. Telepon dan laptop disita. Mereka dilarang berhubungan dengan siapa pun di luar sana.

Saya bisa menjenguk?
Jangan. Buat apa? Percuma, Anda tak bisa masuk. Petugas tentu tak akan mengizinkan Anda masuk. Tak sembarang orang boleh masuk ke sana. Hanya keluarga yang diizinkan. Saya sebentar lagi mau ke sana menjenguk ayah saya.

Andre Priyanto (Bangkok)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.