Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pejabat Burma Mundur Bareng untuk Pemilu

image-gnews
Aktivis Myanmar saat berunjuk rasa mendukung tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi di luar kedutaan Myanmar, Bangkok, Thailand, Minggu (31/5). AP Photo/Sakchai Lalit
Aktivis Myanmar saat berunjuk rasa mendukung tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi di luar kedutaan Myanmar, Bangkok, Thailand, Minggu (31/5). AP Photo/Sakchai Lalit
Iklan
TEMPO Interaktif, Chiang Mai - Sebanyak 22 menteri kabinet junta militer Burma ramai-ramai mengundurkan diri dari jabatannya agar bisa ikut pemilihan umum yang digelar tahun ini. Salah satu di antara mereka adalah Perdana Menteri Thein Sein, yang mundur dari jabatan militernya pekan ini.

Seperti dilaporkan, sumber yang dekat dengan pemerintah kepada Mizzima mengatakan, mereka yang masuk daftar menteri yang mengundurkan diri antara lain Menteri Pertanian dan Irigasi Mayor Jenderal Htay Oo, Menteri Transportasi Rel Mayor Jenderal Aung Min, Menteri Perdagangan Brigadir Jenderal Tin Naing Thein, Menteri Pembangkit Listrik Nomor 1 Kolonel Zaw Min, Menteri Pembangkit Listrik Nomor 2 Mayor Jenderal Khin Maung Myint, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Brigadir Jenderal Phone Swe.

Meskipun hal itu tidak diumumkan secara resmi, pengunduran diri tersebut sudah terbaca jelas. Misalnya surat kabar junta hanya menulis nama perdana menteri sebagai U Thein Sein (U sebutan Burma untuk tuan atau Mr.) tanpa menyebut pangkat militernya.

Seorang sumber militer menyebutkan langkah serupa akan segera disusul rombongan pejabat militer lainnya yang masih menjabat menteri dan wakil menteri.

Aktivis oposisi dan pengamat melihat pengunduran diri itu sebagai sebuah tanda bahwa mereka akan ikut bertarung dalam pemilu mendatang untuk memperebutkan kursi di "pemerintahan sipil" yang baru. Mereka memprediksi, para bekas menteri itu akan segera memulai kampanye terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, sampai saat ini junta militer belum mengumumkan tanggal pelaksanaan pemilu. Sikap ini mengundang dugaan bahwa pemilu akan berlangsung tidak adil. Sebelumnya, para pengkritik menyebutkan bahwa pengumuman pemilu oleh junta hanya untuk menciptakan kesan bahwa mereka mulai menjalankan demokrasi.

Adapun pemilu tahun ini merupakan yang pertama setelah pemilu terakhir yang digelar dua dekade lalu. Burma, yang kini berubah namanya menjadi Myanmar, terakhir kali menggelar pemilu pada 1990, yang dimenangi partai ketua oposisi Aung San Suu Kyi. Namun junta militer, yang memimpin Burma sejak 1962, tak pernah memberi kekuasaan tersebut kepada Suu Kyi.

MIZZIMA | CNN | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular piton. shutterstock.com
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.


Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Thibault Camus)
Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar


16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.


PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi unjuk rasa solidaritas untuk Muslim Rohingya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (5/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.


Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Aung San Suu Kyi mendapat gelar doctor honoris causa di Oxford University
Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.


Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?


Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan  Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08). ANTARA/HO-Dokumentasi-JK
Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.


Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa poster saat berunjukrasa di perempatan vetaran, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/8). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.


Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Rohingya (AMPERA) melakukan aksi solidaritas untuk masyarakat muslim Rohingya, di Bundaran Majestik Medan, Sumut, Selasa (7/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.


KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

Sejumlah wanita suku Rohingya, yang bisanya tinggal di perbatasan Myanmar Bangladesh, berjalan untuk mengambil air di kamp pengungsian di Kutupalong, Bangladesh (7/3). Foto disiarkan hari ini (13/3).  AP/Pavel Rahman
KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.