Ma Xiuxian, nama nenek ini, berasal dari Jinan, propinsi Shandong. Seperti dilaporkan Qilu Evening Post, ia mulai bekerja di pabrik cottom pada usia 13 tahun.
Tapi ia selalu merindukan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak dan sekarang telah kembali ke sekolah untuk memenuhi ambisinya itu.
"Aku merasa sangat senang bahwa saya akhirnya saya bisa mewujudkan impian untuk pergi ke sekolah pada usia ini," kata Ma.
Dia didampingi putra bungsunya, Yi Fengxin, 58, saat ia berjalan ke kelasnya di kelas satu di sekolah dasar Weishan Road untuk pertama kalinya.
Setelah pelajaran pertama, ia diminta untuk mengucapkan sepatah kata seperti kata sambutan. Dan Ma berkata, "Terima kasih guru, Terima kasih teman-teman sekelas saya!! Saya akan belajar keras dan memberi kontribusi saya ke negara ini."
Dia menggunakan alat bantu dengar untuk memastikan dia bisa mendengar guru dan menggunakan kaca pembesar untuk membantunya membaca buku teksnya.
Ma menikah pada usia 18 tahun dan menjadi seorang ibu rumah tangga, membesarkan sembilan anak. Tujuh di antaranya kemudian menjadi lulusan universitas.
Sekolah ini menawarkan bangkunya bagi Ma setelah membaca tentang ambisi lama Ma saat ia diwawancarai oleh sebuah koran lokal.
Yi menjelaskan, "Ibu saya bahkan menjual perhiasan untuk membantu menyekolahkan kami dan mimpi terbesarnya adalah dirinya sendiri akan ke sekolah suatu hari nanti."
ANANOVA | HAYATI MAULANA NUR