TEMPO Interaktif, Washington -Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan mengumumkan sebuah strategi pertahanan baru yang akan mengurangi penggunaan senjata nuklir. Strategi pertahanan ini akan berisi tentang respons penggunaan nuklir terhadap serangan ke Amerika yang melibatkan senjata biologis, kimia atau senjata konvensional.
Harian New York Times melaporkan, Obama menggambarkan kebijakan barunya sebagai "bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan insentif bagi negara lain untuk menyerah dalam ambisi nuklir". Rincian rencana yang dinamakan Pertimbangan kembali Sikap Nuklir itu akan diumumkan Selasa ini.
Pengumuman ini lebih awal dari rencana penandatanganan sebuah pakta pengurangan senjata antara Obama dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di Praha pada Kamis mendatang. Pakta yang disepakati bulan lalu ini akan mengikat Rusia dan Amerika untuk memangkas penggunaan hulu ledak nuklir.
Pakta ini akan mengganti kesepakatan pengurangan strategi bersenjata pada 1991 di antara kedua negara yang telah berakhir Desember lalu. Kesepakatan baru ini akan membatasi Rusia dan Amerika untuk membuat hulu ledak menjadi sebanyak 1.550 atau 30 persen lebih sedikit dari yang diizinkan saat ini.
Obama memuji perjanjian ini sebagai kesepakatan untuk mengontrol persenjataan yang paling luas dalam dua dekade terakhir. Minggu depan Obama akan menggelar pertemuan non-proliferasi nuklir di Washington yang akan dihadiri oleh banyak pemimpin dunia.
Obama mengatakan targetnya adalah menciptakan dunia bebas dari senjata nuklir dan berjanji untuk memotong persenjataan nuklir di gudang senjata Amerika. Seorang juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan kebijakan baru soal nuklir ini menawarkan "sebuah alternatif untuk membangun persenjataan baru nuklir, yang kami tolak".
BBC | YR